Definisi, Karakteristik, dan Manfaat Data Mining -Seri Data Mining for Business Intelligence (2)

Definisi, karakteristik, dan manfaat

Definisi data mining, secara sederhana, adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan proses pencarian atau penambangan knowledge dari data yang sangat besar. Menurut analogi, orang mungkin berpikir bahwa istilah data mining adalah sesuatu yang tidak tepat; menambang emas dari bebatuan atau lumpur diacu sebagai  ‘penambangan emas’ dan bukannya penambangan ‘batu’ atau ‘lumpur’. Jadi, data mining barangkali lebih cocok diberi nama ‘knowledge mining’ atau ‘knowledge discovery’. Meskipun ada ketidakcocokan antara makna dan istilah, data mining telah menjadi pilihan bagi komunitas ilmu ini. Banyak nama-nama lain yang ter-asosiasi dengan data mining antara lain ‘knowledge extraction’, ‘pattern analysis’, ‘data archaeology’, ‘information harvesting’, ‘pattern searching’, dan ‘data dredging’.

Konsep dan Aplikasi Data Mining - Seri Data Mining for Business Intelligence (1)

Secara umum, pengertian data mining untuk business intelligence adalah cara-cara untuk mengembangkan business intelligence dari data yang dikumpulkan, diorganisir, dan disimpan oleh suatu organisasi. Teknik-teknik dalam data mining sangatlah luas sekali dan digunakan oleh berbagai organisasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai pelanggan dan cara kerja mereka dan untuk menyelesaikan berbagai masalah organisasi yang sangat kompleks. Dalam seri ini kita akan mempelajari data mining sebagai teknologi pendorong bagi business intelligence, mempelajari proses-proses standard dalam melaksanakan proyek-proyek data mining, memahami dan membangun keahlian dalam menggunakan teknik-teknik data mining yang populer, mengembangkan pengetahuan mengenai berbagai tool software yang ada, dan membedah berbagai macam mitos dan jebakan dalam data mining.

Kombinasi BSC & Six Sigma - Seri Business Performance Management: Just Insight

BSC (Balanced Scorecard) bertemu dengan Six Sigma

Suatu buku yang ditulis oleh Praveen Gupta (2006) yang berjudul ‘Six Sigma Business Scorecard’ memberikan ringkasan  perbedaan antara methodologi balanced scorecard dan Six Sigma. Ringkasan ini ada pada tabel di bawah ini. Secara sekilas, BSC berfokus pada memperbaiki strategi, sementara Six Sigma berfokus pada memperbaiki proses. [Baca juga: Methodologi-methodologi dalam BPM]

Dashboards vs Scorecards - Seri Business Performance Management (9)

Dashboards dan Scorecards Mengenai Performance

Scorecards dan dashboards adalah komponen umum dari hampir semua, jika tidak semua, performance management systems, performance measurement systems, dan paket software BPM (Business Performance Management) [Baca juga: Paket Software BPM Suites]. Dashboards dan scorecards keduanya memberikan tampilan visual dari informasi penting yang disatukan dan diatur dalam satu layar tunggal sehingga informasi dapat dicerna dengan sekilas dan dieksplorasi dengan mudah. Pada umumnya tampilan dashboards adalah seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini.

Contoh Dashboard

Teknologi dan Penerapan BPM - Seri Business Performance Management (8)

Berbagai macam teknologi dan penerapan BPM (Business Performance Management)

Pada awal bahasan seri BPM (Business Performance Management) di awal, kita mendefinisikan BPM sebagai  ‘payung’  atas berbagai macam proses, methodologi, metrik-metrik, dan teknologi yang digunakan oleh korporat untuk mengukur, memonitor, dan mengelola kinerja bisnis. Bagian ini secara singkat akan menjelaskan bagian yang masih tersisa – yaitu teknologi dan penerapannya. 

Six Sigma & Lean Six Sigma - Seri Business Performance Management (7) - Bagian (b)

Six Sigma

Sejak kelahirannya di pertengahan 1980an, Six Sigma telah diadopsi secara luas oleh banyak perusahaan di seluruh dunia. Sebagian besar, Six Sigma belum digunakan sebagai methodologi manajemen kinerja [Baca juga: Methodologi BPM termasuk BSC]. Sebaliknya, kebanyakan perusahaan menggunakannya sebagai methodologi untuk memperbaiki proses yang mendorong mereka untuk mencermati  proses-proses bisnis mereka, menunjukkan berbagai permasalahan, dan menerapkan solusinya. Dalam beberapa tahun belakangan, beberapa perusahaan, seperti Motorola, telah memperkenalkan manfaat menggunakan Six Sigma untuk tujuan-tujuan strategis. Dalam contoh-contoh ini, Six Sigma memberikan berbagai cara untuk mengukur dan memonitor proses-proses kunci yang terkait dengan profitabilitas perusahaan dan mempercepat pabrikan di semua kinerja bisnis. Karena fokusnya adalah proses bisnis, Six Sigma juga memberikan cara langsung dalam membahas masalah-masalah kinerja setelah masalah-masalah tersebut teridentifikasi dan terdeteksi.

Methodologi-methodologi dalam BPM - Seri Business Performance Management (7) - Bagian (a)

Methodologi-methodologi dalam BPM (Business Performance Management)

Ada banyak hal lain mengenai pengukuran kinerja selain hanya mengenai score saja. Sistem pengukuran kinerja yang efektif seharusnya membantu melakukan hal-hal berikut:
  • Menyelaraskan antara tujuan-tujuan strategis dari level paling atas dengan inisiatif-inisiatif di level paling bawah
  • Mengidentifikasi peluang dan masalah secara tepat waktu
  • Menentukan prioritas dan mengalokasikan berbagai sumber daya berdasarkan prioritas-prioritas tersebut
  • Mengubah pengukuran ketika proses yang mendasari dan strategi mengalami perubahan
  • Menjelaskan tanggungjawab, memahami kinerja aktual relatif terhadap tanggungjawab, dan memberi reward dan menghargai pencapaian atau prestasi
  • Mengambil tindakan untuk meningkatkan proses dan prosedur bila ada data yang menjamin hal itu
  • Merencanakan dan memprediksi dengan lebih tepat waktu dan lebih reliable

Pengukuran Kinerja - Seri Business Performance Management (6)

Pengukuran Kinerja

Inti dari BPM (Business Performance Management) adalah sistem pengukuran kinerja. Menurut Simons (2002), sistem pengukuran kinerja:
Membantu manajer dalam melacak implementasi strategi bisnis dengan membandingkan hasil-hasil aktual dengan tujuan dan sasaran strategis. Sistem pengukuran kinerja biasanya terdiri berbagai metode sistematis dalam menetapkan berbagai tujuan bersamaan dengan laporan feedback secara periodik yang menunjukkan progress dalam mencapai tujuan.