10 Perusahaan Teknologi Pemberi Gaji Terbesar Menurut Glassdoor

Industri teknologi adalah salah satu industri yang memberikan gaji tertinggi, karena adanya kebutuhan yang tinggi terhadap software engineer, developer, atau data scientist. Menurut Glassdoor, berikut di bawah ini adalah daftar 10 perusahaan teknologi yang menawarkan gaji tertinggi (data terakhir 2016). Glassdoor adalah situs jejaring sosial yang berfokus pada mengumpulkan, berbagi, dan me-review salary dan benefit para karyawan di berbagai perusahaan di semua industri. [Baca juga: 10 Pekerjaan IT Idaman dengan Gaji Tinggi]
  1. Juniper Networks. Adalah perusahaan infrastruktur jaringan yang bermarkas di Sunnyvale, California. Nilai median dari total kompensasi tahunan karyawan adalah $157.000 dan nilai median gaji pokok tahunan adalah $147.000. Staf engeneers di Juniper Networks memperoleh gaji rata-rata $146,699 sementara technical support engineer rata-rata mendapat $111.483 per tahun.
  2. Google. Adalah perusahaan adidaya di dunia teknologi dan hampir semua orang yang mengakses internet pasti menggunakan produk-produk Google. Nilai median kompensasi tahunan di Google adalah $153,750 dan nilai median gaji pokoknya per tahun adalah $123,331. Software engineer di Google rata-rata mendapatkan gaji $127,047, dan senior software engineer rata-rata mendapatkan gaji $162,249 per tahun.

10 Peran Manajemen Menurut Mintzberg

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial seperti membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, implementasi, evaluasi, dan pengontrolan, para manajer harus terlibat secara mendalam dalam proses pembuatan keputusan secara kontinyu. Tingkat produktivitas atau tingkat keberhasilan manajemen bergantung pada kinerja berbagai fungsi manajerial tersebut. Menurut kajian dari Mintzberg ada 10 peran utama dalam fungsi manajerial yang terbagi menjadi tiga kategori. 10 peran manajerial tersebut adalah seperti berikut:

Jurusan Ilmu Komputer & Sistem Informasi (dan terkait) Terbaik di Dunia-Asia-Indonesia

Berikut di bawah ini adalah daftar universitas terbaik di seluruh Dunia, Asia, dan Indonesia untuk jurusan yang terkait dengan ilmu komputer, sistem informasi, informatika,teknologi informasi, dan sekitarnya. Data peringkat ini diambil dari QS Top Universities yang merilis peringkat universitas-universitas seluruh dunia pada pertengahan juni lalu (14-06-2016). [Baca juga: Peringkat Universitas Teratas Dunia - Asia - Indonesia Versi QS Top Universities]

10 Temuan Penting Tentang Keamanan Cyber Menurut Laporan Microsoft

Selama 10 tahun, Microsoft telah mempelajari dan menganalisa ancaman eksploitasi, celah keamanan, dan malware. Microsoft telah menggunakan data yang dikumpulkan dari lebih dari 600 juta komputer seluruh dunia untuk mengembangkan salah satu dataset keamanan yang paling lengkap di dunia. Penelitian sepanjang tahun kami kemudian dikumpulkan dan diterbitkan dalam The Microsoft Security Intelligence Report, yang terakreditasi secara global, laporan 160-halaman yang membahas secara komprehensif tentang lanskap keamanan cyber. Berikut di bawah ini adalah ringkasan tentang 10 temuan penting dari kajian tersebut:

Pekerjaan Akuntan (Akuntansi) Yang Terkait Sistem Informasi

Para akuntan pada umumnya terlibat dengan sistem informasi dalam tiga cara: 1) sebagai pengguna sistem, 2) sebagai desainer sistem, dan 3) sebagai auditor sistem. [Baca juga: Pekerjaan atau Profesi yang Berkaitan Dengan Akuntansi]

1. Akuntan sebagai Pengguna Sistem

Dalam kebanyakan organisasi, fungsi akuntansi adalah pengguna IT yang paling besar. Semua sistem yang mem-proses transaksi keuangan memberi dampak pada fungsi akuntansi. Sebagai pengguna sistem, para akuntan harus memberikan gambaran yang jelas terhadap kebutuhan mereka kepada para profesional yang men-desain sistem mereka. Contohnya, akuntan harus menyebutkan secara spesifik aturan-aturan dan teknik-teknik yang digunakan dalam akuntansi, berbagai requirement dalam pengawasan/pengendalian internal (internal control), dan algoritma tertentu seperti berbagai model depresiasi. Partisipasi akuntan dalam proses pengembangan sistem haruslah aktif dan tidak pasif. Penyebab utama terjadinya kesalahan desain yang mengakibatkan kegagalan sistem adalah tidak adanya keterlibatan pengguna.

Apa yang dimaksud dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

ERP (Enterprise Resource Planning) adalah suatu model sistem informasi yang memungkinkan organisasi untuk meng-otomasi dan meng-integrasikan proses-proses bisnis utamanya. ERP memecah kebuntuan berbagai hambatan fungsional tradisional dalam organisasi dengan cara mem-fasilitasi sharing/berbagai data, berbagai aliran informasi, dan mengenalkan/menyalurkan praktik-praktik bisnis yang umum diantara semua pengguna dalam organisasi. Implementasi sistem ERP bisa menjadi suatu upaya yang masif yang dapat memakan waktu hingga beberapa tahun. Karena kompleksitas dan ukuran sistem ERP, hanya sebagian kecil organisasi bersedia atau mampu menerapkan berbagai resource fisik dan finansial dan mengambil risiko untu mengembangkan suatu sistem ERP sendiri (in-house). Karena itu, pada dasarnya semua sistem ERP adalah produk komersial. Produk yang dianggap dan diakui sebagai pemimpin di pasar adalah SAP, Oracle, Baan, J.D. Edwards & Co., dan PeopleSoft Inc.

Apa itu Repositori Metadata di Data Warehouse dan Apa Isinya?

Arsitektur data warehouse 3-tier
Metadata adalah data yang mendeskripsikan data. Ketika digunakan di suatu data warehouse, metadata adalah data yang mendefinisikan objek-objek warehouse. Gambar arsitektur data warehouse 3-tier di samping menunjukkan repositori metadata di bagian tier dasar pada arsitektur data warehousing. Metadata dibuat untuk mendapatkan nama-nama data dan definisi-definisi dari warehouse tertentu. Metadata tambahan dibuat dan ditangkap untuk membuat 'timestamping' dari data yang diekstrak, sumber data yang diekstrak, dan field-field yang kosong yang ditambahkan melalui proses 'data cleaning' dan integrasi. [Baca juga: Pengembangan Repositori Metadata dalam Proyek BI]

Pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak orang yang belajar tentang data warehouse adalah: apa isi dari metadata? Repositori metadata seharusnya berisi hal-hal berikut:

Perbedaan Antara Sistem Database Operational vs Data Warehouse

Banyak orang yang sudah familiar dengan berbagai sistem database relational, jadi untuk memahami tentang apa itu data warehouse, cara yang paling mudah adalah dengan membandingkan antara kedua jenis sistem ini.

Tugas utama sistem database operasional adalah untuk melakukan pemrosesan query dan transaksi secara online (online = database dalam kondisi aktif). Sistem-sistem seperti ini disebut dengan sistem-sistem 'On-Line Transactional Processing' (OLTP), yang artinya secara harafiah digunakan untuk memroses transaksi. Sistem-sistem ini pada umumnya meng-cover operasi sehari-hari suatu organisasi seperti pembelian, inventori, manufaktur, perbankan, penggajian, registrasi/pendaftaran, akuntansi, dsb, dsb. [Baca juga: topik-topik terkait database disini]

Sistem-sistem data warehouse, sebaliknya, melayani para pengguna pengetahuan (insight) atau biasa juga disebut 'knowledge workers', yaitu orang-orang yang menganalisa data untuk mendukung proses pengambilan suatu keputusan. Sistem-sistem seperti ini mengorganisasi dan menyajikan data dengan berbagai macam format untuk menampung berbagai macam kebutuhan para pengguna yang berbeda-beda. Sistem-sistem seperti ini disebut dengan 'On-Line Analytical Processing' (OLAP), yang secara harafiah artinya digunakan untuk memroses analisa. [Baca juga: topik-topik terkait data warehouse disini]

Perbedaan utama fitur-fitur antara OLTP (database) dan OLAP (data warehouse) kurang lebih diringkas seperti berikut:

Evaluasi Rilis: Langkah 16 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 6: Deployment

Langkah 16: Evaluasi Rilis

Berbagai aktivitas dalam evaluasi rilis
Aktivitas-aktivitas Evaluasi Rilis

Aktivitas-aktivitas untuk evaluasi rilis tidak selalu dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut adalah daftar yang secara ringkas menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan langkah 16, yaitu: evaluasi rilis.

1. Siapkan untuk review paska-implementasi.

Implementasi: Langkah 15 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 6: Deployment

Langkah 15: Implementasi

Berbagai aktivitas dalam implementasi
Aktivitas-aktivitas Implementasi

Aktivitas-aktivitas pada implementasi tidak perlu dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini secara singkat menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 15, yaitu Implementasi.

1. Rencanakan implementasi-nya.

Tentukan tanggal implementasi dan pastikan bahwa semua sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi akan tersedia. Tergantung pada kemajuan yang telah dibuat, pelajaran yang telah dipelajari, dan kesulitan-kesulitan yang ditemui, Anda mungkin ingin menggelindingkan/mengenalkan penerapan BI pada orang-orang bisnis dalam beberapa fase. Mulailah dengan sekelompok kecil orang-orang bisnis, belajarlah dari pengalaman, dan modifikasilah pendekatan Anda jika perlu (misalnya, menambah waktu untuk pelatihan atau mengubah langkah-langkah keamanan) sebelum menerapkan BI untuk lebih banyak orang.

Pengembangan Repositori Meta Data: Langkah 14 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 5: Pengembangan

Langkah 14: Pengembangan Repositori Meta Data

Beberapa aktivitas dalam pengembangan repositori meta data
Aktivitas-aktivitas Development Repositori Meta Data

Aktivitas-aktivitas untuk development repositori meta data tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi secara ringkas tentang aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 14, yaitu Pengembangan Repositiri Meta Data Repository. [Baca juga: Apa itu Repositori Metadata di Data Warehouse dan Apa Isinya?]

Penambangan Data: Langkah 13 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 5: Pengembangan

Langkah 13: Penambangan Data (Data Mining)

Aktivitas-aktivitas Penambangan Data (Data Mining)

Berbagai aktivitas dalam penambangan data
Aktivitas-aktivitas untuk penambangan data (data mining) tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah daftar yang secara ringkas menjelaskan aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 13, yaitu Penambangan Data (Data Mining). [Baca juga:Proses dalam Data Mining]

1. Buat statement untuk masalah bisnis.

Tetapkan tujuan sebelum memulai upaya data mining, dan prioritaskan tujuan (seperti meningkatkan keuntungan, mengurangi biaya, menciptakan strategi produk yang inovatif, atau memperluas pangsa pasar). Waktu dan uang harus diinvestasikan untuk mencapai salah satu tujuan tersebut. Perlu juga ada komitmen dari manajemen untuk menerapkan solusi penambangan data (data mining) di organisasi. [Baca juga: Cara Kerja Data Mining]

Pengembangan Aplikasi: Langkah 12 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 5: Pengembangan

Langkah 12: Pengembangan Aplikasi

Beberapa aktivitas dalam pengembangan aplikasi
Aktivitas-aktivitas pengembangan aplikasi

Aktivitas-aktivitas dalam pengembangan aplikasi tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah daftar yang menjelaskan secara ringkas aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan langkah 12, yaitu: pengembangan aplikasi.

Pengembangan ETL: Langkah 11 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 5: Konstruksi/Pengembangan

Langkah 11: Pengembangan ETL (Extract/Transform/Load)

Beberapa aktivitas dalam pengembangan ETL
Aktivitas-aktivitas dalam Pengembangan ETL (Extract-Transform-Load)

Aktivitas-aktivitas dalam pengembangan ETL (Extract-Transform-Load) tidak harus dilakukan secara linear. Gambar disamping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi secara singkat yang menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan langkah 11, yaitu: pengembangan ETL. [Baca juga: Proses ETL (Extract-Transform-Load)  dalam Data Warehouse dan Perancangan ETL (Extract-Transform-Load)]

Perancangan Repositori Meta Data: Langkah 10 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 4: Perancangan

Langkah 10: Perancangan Repositori Meta Data

Berbagai aktivitas dalam perancangan repositori meta data
Aktivitas-aktivitas dalam Perancangan Repositori Meta Data

Aktivitas-aktivitas dalam perancangan repositori meta data yang tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Daftar di bawah ini adalah deskripsi secara ringkas yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitaspada langkah 10, yaitu perancangan repositori meta data. [Baca juga: Apa itu Repositori Metadata di Data Warehouse dan Apa Isinya?]

Perancangan ETL (Extract-Transform-Load): Langkah 9 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 4: Perancangan

Langkah 9: Perancangan ETL (Extract/Transform/Load)

Berbagai aktivitas dalam perancangan ETL
Aktivitas-aktivitas dalam perancangan ETL (Extract-Transform-Load)

Aktivitas-aktivitas dalam mendesain ETL (Extract-Transform-Load) tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah gambaran secara ringkas tentang aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan langkah 9, yaitu: mendesain ETL (Extract-Transform-Load). [Baca juga: Proses ETL (Extract-Transform-Load)  dalam Data Warehouse dan Pengembangan ETL (Extract-Transform-Load)]

Perancangan Database: Langkah 8 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 4: Perancangan

Langkah 8: Perancangan Database/Data warehouse

Berbagai aktivitas dalam perancangan database/data warehouse
Aktivitas-aktivitas dalam Perancangan Database/Data warehouse. [Baca dan bandingkan juga: Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data]

Aktivitas-aktivitas dalam desain database tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut dibawah ini adalah daftar deskripsi singkat mengenaik aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan langkah 8, yaitu perancangan database.

1. Review-lah berbagai requirements untuk akses data

Administrator database harus mereview akses data dan berbagai requirements analisa (reports, queries, dsb), yang dianalisa dan difinalisasi pada langkah 6, yaitu: membuat prototype aplikasi. Administrator database juga harus mereview hasil prototype bersama dengan si pemimpin developer aplikasi untuk membantu menentukan skema desain yang paling sesuai untuk database target BI.

Baca juga dan bandingkan:

Analisa Repositori Meta Data: Langkah 7 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 3: Analisa Bisnis

Langkah 7: Analisa Repositori Meta Data

Berbagai aktivitas dalam analisa repositori meta daa
Aktivitas-aktivitas untuk analisa repositori meta-data tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi singkat yang menjelaskan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 7, yaitu: Analisa Repositori Meta-Data. [Baca juga: Apa itu Repositori Metadata di Data Warehouse dan Apa Isinya?]

Membuat Prototipe Aplikasi: Langkah 6 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 3: Analisa Bisnis

Langkah 6: Buat Prototipe Aplikasi

Berbagai aktivitas dalam membuat prototipe aplikasi
Aktivitas-aktivitas untuk prototyping aplikasi tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi singkat berbagai aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 6, yaitu: Prototyping Aplikasi.

Analisa Data: Langkah 5 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 3: Analisa Bisnis

Langkah 5: Analisa Data

Berbagai aktivitas dalam analisa data
Aktivitas-aktivitas pada analisa data tidak harus dilakukan secara linear. Gambar disamping menunjukkan aktivitas-aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi singkat aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 5, yaitu: Analisa Data.

Mendefinisikan Requirements Proyek: Langkah 4 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 3: Analisa Bisnis

Langkah 4: Definisikan Requirements Proyek

Berbagai aktivitas dalam mendefinisikan requirements proyek
Aktivitas-aktivitas untuk menentukan requirements proyek tidak harus dilakukan secara linear. Gambar disamping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini secara ringkas menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 4, yaitu: Definisi Requirements Proyek.

1. Tentukan requirements teknis untuk tambahan/peningkatan infrastruktur.

Perencanakan Proyek: Langkah 3 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 2: Perencanaan

Step 3: Perencanakan Proyek

Berbagai aktivitas dalam perencanaan proyek
Aktivitas-aktivitas dalam perencanaan proyek tidak harus dilakukan secara linear. Gambar disamping menunjukkan aktivitas-aktivitas mana yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah penjelasan singkat tentang aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 3, yaitu: Perencanaan Proyek.

1. Tentukan berbagai persyaratan proyek.
Anda mungkin sudah mempersiapkan tujuan untuk proyeknya dan beberapa persyaratan umum untuk lingkup yang diusulkan selama Langkah 1, yaitu: Assesment terhadap Kasus Bisnis. Namun, kemungkinan besar persyaratan-persyaratan itu tidak cukup detail untuk memulai proses perencanaan. Sebagai bagian dari definisi ruang lingkup, review-lah dan revisilah berbagai persyaratan berikut: data, fungsionalitas (laporan dan query), dan infrastruktur (teknis dan nonteknis).

Evaluasi Infrastruktur Enterprise: Langkah 2 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 2: Perencanaan

Langkah 2: Evaluasi Infrastruktur Enterprise/Perusahaan

Beberapa aktivitas dalam evaluasi infrastruktur
Kegiatan evaluasi infrastruktur teknis tidak perlu dilakukan secara linear. Gambar disamping menunjukkan dua kegiatan yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah adalah menjelaskan kegiatan yang berhubungan dengan Langkah 2, yaitu: Evaluasi Infrastruktur Teknis.

Assessment Kasus Bisnis: Langkah 1 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 1: Justifikasi

Langkah 1: Assessment Kasus Bisnis

Masalah bisnis atau peluang bisnis didefinisikan dan suatu solusi BI diusulkan. Setiap rilis aplikasi BI seharusnya memiliki pembenaran dari sisi biaya dan harus jelas mendefinisikan manfaat baik untuk memecahkan masalah bisnis atau untuk mengambil keuntungan dari peluang bisnis.

Aktivitas-aktivitas dalam Assessment terhadap Kasus Bisnis

Aktivitas-aktivitas dalam Langkah 1: Assessment terhadap Kasus Bisnis
Aktivitas-aktivitas dalam penilaian terhadap kasus bisnis tidak perlu dilakukan secara linear. Gambar di atas menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah daftar yang secara ringkas menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 1, yaitu Assesment terhadap Kasus Bisnis.