Skip to main content

Jenis-jenis Perubahan Dalam Organisasi

Organisasi selayaknya selalu mengantisipasi kebutuhan untuk memperbarui proses bisnis dan informasinya di dalam era lingkungan bisnis yang dinamis ini. Perubahan dalam arti yang luas merupakan suatu respon yang terencana maupun yang tak terencana untuk menghadapi berbagai macam tekanan dan kekuatan. Kebutuhan untuk berubah saat ini telah menjadi suatu titik keseimbangan atau suatu norma. Ini adalah tantangan bagi tim manajemen perubahan.
[Baca juga: Memutuskan Kapan Perusahaan Harus Berubah]
Mengelola perubahan tidak bisa disepelekan dan harus dipertimbangkan ketika mendefinisikan, mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi cara-cara baru dalam melakukan sesuatu. Manajemen Perubahan adalah sebuah proses yang panjang dan membosankan. Meskipun banyak perubahan dapat direncanakan dan diantisipasi, seringkali perubahan juga membawa akibat dan implikasi yang tak terantisipasi, dan bahkan yang tidak diinginkan. Perubahan sistem politik, ekonomi, teknologi, dan preferensi masyarakat selama 10 tahun terakhir telah memberikan banyak bukti kepada dunia kita yang dinamis ini. Sebagai penulis fiksi ilmiah Isaac Asimov pernah menjelaskan:
Lebih mudah untuk memprediksikan mobil daripada kemacetan lalu lintas, bom atom daripada kebuntuan nuklir, pil pengontrol kelahiran daripada kemerdekaan perempuan. Dengan kata lain, perjalanan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tak dapat ditawar, dan sampai batas tertentu, masih bisa diprediksikan. Tapi konsekuensi yang dihasilkan organisasi korporasi dan manajerial perusahaan adalah sesuatu yang jauh lebih sulit untuk dibayangkan
Beberapa individu atau organisasi bertahan dan melanjutkan perubahan hingga orang-orang yang terlibat dengan perubahan pada akhirnya menunjukan resistensinya. Masalah dengan sikap yang reaktif ini adalah bahwa pada saat reaksi negatif ditunjukkan, biasanya sudah terlambat untuk melakukan sesuatu berkaitan dengan penolakan itu. Mereka yang mengembangkan dan mengimplementasikan solusi bisnis yang inovatif harus memahami dampak dari perubahan terhadap perilaku manusia dan prinsip-prinsip untuk mengelola perubahan.  

Jenis-jenis Perubahan Organisasi

Perubahan organisasi dapat diklasifikasikan berdasarkan ruang lingkup dan kedalamannya. 
- Developmental change adalah peningkatan terhadap sistem yang sudah ada. Jika karena alasan tertentu sistem saat ini tidak sesuai dengan harapan, organisasi membuat perubahan keselarasan supaya sesuai dengan harapan. 
- Transitional change adalah implementasi suatu keadaan baru yang sudah diketahui sebelumnya. Cara-cara dalam bekerja diganti dengan proses yang baru. Kuncinya di sini adalah bahwa sistem lama digantikan dengan sistem baru dan sistem baru dikembangkan sebelum implementasi. Jenis perubahan biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti desain, pengembangan, uji coba, dan pelaksanaan yang bertahap. 
-Transformasional change adalah munculnya suatu keadaan baru. Ini adalah perubahan radikal di mana Anda pada dasarnya membuang atau menghilangkan apa yang sudah ada untuk diganti sesuatu yang baru, tetapi keadan yang baru ini sama sekali belum diketahui. Keadaan yang baru nanti akan diketahui seiring dengan berjalannya waktu ketika organisasi me-konsep ulang misi, budaya, faktor penentu keberhasilan, bentuk, dan kepemimpinan. 

Menentukan jenis perubahan organisasi adalah sesuatu yang sangat penting. Baik kedalaman dan kompleksitas implementasi akan berkembang saat anda bergerak dari developmental, ke transitional, ke perubahan transformasional. Kebanyakan perubahan dalam sistem informasi diklasifikasikan sebagai developmental change atau transitional change

Beberapa pertanyaan penting untuk menentukan jenis perubahan yang paling cocok untuk sebuah organisasi adalah: 
1. Seberapa jauh kita akan berubah? Apakah ini terlalu jauh atau kurang cukup jauh? 
2. Apa jenis hasil yang kita inginkan dalam jangka pendek atau jangka panjang? 
3. Berapa banyak perubahan yang bisa diserap organisasi secara kumulatif dalam satu perubahan?
4. Dapatkah perubahan yang dimaksud akan disajikan secara positif? Jika tidak, mengapa? 
5. Apa yang terjadi jika kita tidak berubah?

Business Solutions, Change, and the Solution Professional, Accounting, Information Technology, And Business Solutions, by Holannder, Denna, and Cherrington, McGraw Hill

Artikel terkait: 
Memutuskan Kapan Perusahaan Harus Berubah
Karakter Dasar Solusi Bisnis

Comments

  1. Makasih ya Informasinya, sangat bermanfaat..

    Bagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, sehingga bisa meningkatkan penjualan, klik ya : www.jasabuattokoonline.com


    Medium : Jasa Pembuatan Website Toko Online Facebook : Jasa Pembuatan Toko Online


    Pusat Grosir Jilbab Murah Terpercaya di Indonesia : www.jilbabterbaru.my.id

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...