Siklus Konversi - Kesimpulan - Seri (12)

Seri topik ini mempelajari siklus konversi, dimana perusahaan mengubah semua jenis sumber daya input (bahan baku, pekerja, dan modal) menjadi produk dan jasa yang siap dipasarkan. Tujuannya adalah untuk mencermati lingkungan manufaktur yang selalu berubah pada dunia bisnis modern dan untuk menunjukkan bagaimana menyerukan perubahan dari bentuk-bentuk tradisional organisasi bisnis dan berbagai aktivitasnya menuju ke cara menjalankan bisnis yang berkelas-dunia. Kita telah melihat bagaimana perusahaan-perusahaan yang sedang berusaha mencapai status kelas-dunia harus mengejar filosofi manufaktur ramping.

Siklus Konversi - Sistem informasi yang menunjang manufaktur ramping - Seri (11)

Pada bagian ini kita mendiskusikan berbagai sistem informasi yang secara umum terkait dengan sistem manufaktur ramping dan perusahaan kelas-dunia. Diskusi ini akan dimulai dengan review tentang MRP (materials requirements planning). Seperti yang terkandung dalam namanya, MRP hanya terbatas untuk difokuskan dan diarahkan  untuk menentukan berapa banyak bahan baku  yang diperlukan untuk memenuhi order dalam proses produksi. Berikutnya kita akan mereview tentang MRP II (manufacturing resources planning). Sistem ini adalah hasil evolusi dari MRP dan mengintegrasikan fungsionalitas tambahan dalam proses manufaktur, termasuk penjualan, marketing, dan akuntansi. Terakhir kita akan mempelajari beberapa fitur kunci dalam sistem ERP (enterprise resources planning). ERP adalah langkah berikutnya dari sistem MRP II dengan cara mengintegrasikan semua fungsi-fungsi bisnis ke dalam sekumpulan inti aplikasi yang menggunakan database yang sama.

Siklus Konversi - Akuntansi aliran nilai (Value Stream Accounting) - Seri (10)

Kerumitan ABC menyebabkan banyak perusahaan meninggalkan metode ini untuk mendukung model akuntansi yang lebih sederhana yang disebut value stream accounting (akuntasi aliran nilai). Akuntansi aliran nilai menghitung beiaya lebih berdasarkan aliran nilai daripada berdasarkan department atau akitivitas, seperti tergambar dalam gambar 7-21.

Siklus Konversi - Pembiayaan berbasis aktivitas (activity-based costing - ABC) - Seri (9)

Banyak perusahaan ‘manufaktur ramping’ mencari solusi terhadap berbagai problem di atas melalui model akuntansi yang disebut pembiayaan berbasis aktivitas (activity-based accounting atau ABC). ABC adalah metode yang mengalokasikan biaya ke produk dan layanan untuk memfasilitasi perencanaan dan pengendalian yang lebih baik. Hal ini dicapai dengan membebankan biaya ke activitas-aktivitas berdasarkan penggunaan berbagai sumber daya dan membebankan biaya ke objek-objek biaya berdasarkan penggunaan aktivitasnya. Istilah-istilah tersebut didefinisikan seperti berikut:

Siklus Konversi - Akuntansi dalam lingkungan manufaktur ramping (lean manufacturing) - Seri (8)

Lingkungan lean manufacturing mengakibatkan implikasi yang mendalam bagi akuntansi. Informasi dalam lingkungan tradisional yang dilakukan dengan teknik-teknik akuntansi konvensional tidak bisa lagi membantu kebutuhan prusahaan-perusahaan yang ramping. Perusahaan-perusahaan tersebut perlu adanya metode-metode akuntansi yang baru dan informasi yang baru sehingga:

Siklus Konversi - Berbagai macam teknik dan teknologi yang digunakan dalam lean manufacturing - Seri (7)

Konsumen modern menginginkan produk yang berkualitas, mereka menginginkannya secara cepat, dan menginginkan berbagai macam pilihan. Profil kebutuhan konsumen semacam ini menyebabkan konflik mendasar bagi perusahaan-perusahaan tradisional, yang memiliki orientasi tidak fleksibel dan membuat mereka tidak efektif dalam lingkungan semacam ini. Sebaliknya perusahaan-perusahaan ‘lean’ (kelas-dunia) memenuhi tantangan konsumerisme modern dengan menjalankan fleksibilitas proses manufaktur. Bagian ini akan mempelajari teknik-teknik dan teknologi yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan ‘lean manufacturing’ guna mencapai fleksibilitas proses manufaktur.

Siklus Konversi - Perusahaan kelas dunia dan manufaktur ramping (lean manufacturing) - Seri (6)

Siklus konversi tradisional yang digambarkan dalam bagian sebelumnya menyajikan berapa banyak perusahaan manufaktur yang beroperasi saat ini. Namun demikian, selama lebih dari tiga dekade belakangan ini, kebutuhan konsumen menuntut suatu proses yang lebih cepat, siklus hidup produk yang lebih pendek, dan kompetisi global mengakibatkan perubahan aturan pasar yang cukup radikal. Sebagai upaya untuk mengatasi perubahan-perubahan tersebut, banyak perusahaan mulai berbenah untuk menjalankan bisnis dengan cara yang sama sekali berbeda. Istilah ‘kelas-dunia’ menjadikan era yang modern dalam dunia bisnis. Usaha mencapai status kelas-dunia adalah suatu perjalanan tanpa tujuan karena hal itu akan memerlukan inovasi yang berkelanjutan dan penyempurnaan yang kontinyu. Survey baru-baru ini terhadap para eksekutif perusahaan mengungkapkan bahwa mereka mengatakan akan mengejar prinsip-prinsip yang akan membawa perusahaan mereka ke status kelas-dunia. Namun demikian kaum skeptis berpendapat bahwa hanya sebanyak 10 atau 20 perden dari perusahaan-perusahaan tersebut yang benar-benar di jalur yang benar.

Siklus Konversi - Pengendalian-pengendalian dalam lingkungan tradisional - Seri (5)

Mari kita ingat kembali tentang 6 kelompok umum dari aktivitas pengendalian internal: otorisasi transaksi, pemisahan tugas, supervisi, pengendalian/pembatasan akses, catatan-catatan akuntansi, dan verifikasi independen. Pengendalian khusus untuk diterapkan dalam siklus konversi dirangkum dalam tabel 7-1 dan dijelaskan lebih jauh seperti di bawah.

Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam akuntansi biaya - Seri (4)

Aktivitas-aktivitas akuntansi biaya dalam siklus konversi mencatat efek-efek finansial yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas yang terjadi selama proses produksi. Gambar 7-13 memperlihatkan aliran data dan aktivitas informasi dalam akuntansi biaya pada umumnya. Proses akuntansi biaya untuk satu putaran tertentu dalam produksi diawali ketika department perencanaan dan pengendalian memberikan copy dokumen work order ke department akuntansi biaya. Ini menandai awal aktivitas produksi yang menyebabkan adanya catatan baru untuk diinputkan ke file work-in-process (WIP), yang sekaligus merupakan subsidiary ledger untuk catatan kendali WIP dalam General Ledger.

Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam batch production - Seri (3)

Flowchart pada gambar 7-9 memberikan gambaran fisik dalam sistem batch processing. Flowchart tersebut menjelaskan fungsi-fungsi (departement) organisasi yang terlibat, tugas-tugas yang dilakukan dalam setiap fungsi, dan dokumen-dokumen yang memicu atau dihasilkan dari tiap-tiap tugas. Untuk menekankan aliran-aliran fisik dalam proses, dokumen-dokumen yang disajikan dalam gambar 7-9 adalah hardcopy. Namun demikian banyak organisasi saat ini membuat perpindahan data secara digital melalui sistem komputer yang menggunakan layar komputer untuk data entry atau bar code untuk melakukan scanning. Pada bagian ini, kita menguji tiga dari empat proses siklus konversi yang digambarkan dalam DFD pada gambar 7-2. Mengenai prosedure-prosedur akuntansi biaya didiskusikan nanti.                          

Siklus Konversi - Sistem Batch Processing (Ch. 7)

DFD pada gambar 7-2 menyajikan overview konseptual mengenai sistem batch processing yang terdiri dari empat proses dasar: merencanakan dan mengendalikan produksi, melakukan aktivitas-aktivitas produksi, menjaga pengendalian inventori, dan melakukan akuntansi biaya. Seperti pada bab-bab sebelumnya, diskusi mengenai sistem konseptual adalah bersifat netral terhadap teknologi. Tugas-tugas dalam bagian ini bisa dilkaukan baik secara manual maupun secara komputerisasi.

Siklus Konversi - Lingkungan manufaktur tradisional - Seri (2)

Siklus konversi terdiri dari aktivitas-aktivitas fisik dan informasi yang terkait dengan proses manufaktur produk-produk yang akan dijual. Context-level DFD pada gambar 7-1 menggambarkan peran sentral siklus konversi dan interaksinya dengan siklus bisnis yang lain. Produksi dipicu oleh order pelanggan dari siklus pendapatan dan/atau oleh prediksi penjualan dari marketing. Input-input tersebut digunakan untuk menetapkan target produksi dan menyiapkan rencana produksi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas produksi.

Siklus Konversi - Seri (1)

Siklus konversi adalah proses mengubah semua sumber daya input, seperti bahan mentah, tenaga kerja, pengeluaran-pengeluaran tambahan (seperti listrik, air, sewa gedung, pajak) menjadi barang jadi atau jasa yang siap dijual. Siklus konversi secara konsep pasti ada di semua organisasi, baik organisasi yang tergolong dalam industri jasa atau industri retail. Namun demikian yang paling terlihat jelas adalah dalam industri manufaktur, dimana akan kita bahas dalam bab ini.  Kita mulai dengan review terhadap model produksi batch tradisional, yang terdiri dari empat proses dasar: (1) merencanakan dan mengontrol produksi, (2) melaksanakan pengerjaan produksi, (3) menjaga/mempertahankan kontrol inventori/persediaan, dan (4) melaksanakan pengerjaan akuntansi biaya.

4shared.com

Mungkin selama ini diantara kita cuma mengenal 4shared.com adalah sebagai situs berbagi file MP3.
Untungnya, 4shared.com tidak hanya memiliki fitur tersebut tetapi juga merupakan tempat berbagi video seperti halnya situs youtube.com. Bedanya video di 4shared.com ini bisa didownload langsung, sementara kalau di youtube.com hanya bisa ditonton di tempat dan jikalaupun mau download harus memiliki trik-trik yang lebih spesifik, misalnya melalui situs keepvid.com.