Skip to main content

Karakter Dasar Solusi Bisnis

Berbagai pendekatan telah dikemukakan dalam pemecahan masalah bisnis sayangnya hanya menghasilkan keberhasilan yang kecil. Beberapa solusi menekankan positioning produk dan layanan dalam memanfaatkan peluang dan kekuatan organisasi. Beberapa pendekatan menekankan area tanggungjawab pekerjaan dengan cara mendesain ulang organisasi. Pendekatan lain menganjurkan penerapan teknologi baru dan/atau sistem informasi seperti sistem informasi eksekutif (EIS) atau Enterprise Resource Planning (ERP). Masih ada lagi, yaitu pendekatan lain yang mencoba untuk memecahkan masalah bisnis dengan mengubah budaya organisasi. 


Tiap-tiap solusi tersebut memberikan suatu jenis keuntungannya sendiri, namun sebagian besar hanya memberikan keberhasilan kecil saja. Arus pendekatan yang tak henti-hentinya ini telah menyebabkan beberapa orang dan organisasi kecewa, terpecah-belah, dan bahkan menjadi kehilangan kemampuan. Mereka kecewa karena solusi yang terlalu dijanjikan secara berlebihan dan terlalu kurang dijalankan; terpecah-belah dalam area fungsional, lini produk, atau kedisiplinan solusi, dan merasa tidak mampu karena mereka telah memberikan upaya terbaik mereka tetapi sayangnya hanya menghasilkan keberhasilan yang kecil dalam memperbaiki masalah. Akibatnya, banyak orang yang kurang bersemangat untuk mencoba sesuatu yang baru. Mereka tampaknya yakin bahwa tidak ada yang dapat memperbaiki masalah dan mereka menolak perubahan di masa mendatang sebagai upaya protektif dari rasa frustrasi dan kelelahan yang lebih parah. 

Apa yang kita ketahui tentang pengembangan solusi dalam masalah bisnis? Pengalaman menunjukkan bahwa solusi bisnis yang sukses adalah yang mematuhi prinsip-prinsip dan karakteristik berikut: 
  • Pertama, solusi harus mengintegrasikan lima komponen utama: 
 - Bisnis proses dan aktivitas bisnis. 
 - Strategi bisnis. 
 - Struktur Organisasi dan area tanggungjawab individu. 
 - Arsitektur TI. 
 - Pengukuran.

  • Kedua, solusinya harus selaras dengan budaya organisasi. 
  • Ketiga, solusi harus selalu beradaptasi dengan dunia yang kompleks dan selalu berubah secara real time.
Tidak ada suatu solusi bisnis terintegrasi yang permanen.
Business Solutions, Change, and the Solution Professional, Accounting, Information Technology, And Business Solutions, by Holannder, Denna, and Cherrington, McGraw Hill

Comments

  1. Wow bagus banget artikelnya saya sangat suka sekali dengan penulisan agan tentang artikel bisnis saya sangat tertarik dengan apa yang agan tulis kalo bisa saya mau request artikel lainnya tentang bisnis juga gan bisnis online, bisnis rumahan atau peluang bisnis saya sangat tertarik dengan artikel bisnis yang ada di blog agan karena menurut saya penulisan yang agan buat sangat enak di baca dan saya sekali baca tulisan agan paham apa yang agan sampaikan pada artikel kali ini makasih banget gan informasinya sangat bermanfaat, sukses selallu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...