8 Tempat Freelance Online Terbaik dan Valid

Jika Anda adalah orang yang mencari kebebasan dalam jadwal kerja atau Anda ingin menghasilkan uang tambahan, Anda mungkin perlu mulai mempertimbangkan freelance atau kontrak kerja online. Namun, jika Anda pernah mencari pekerjaan freelance di internet, Anda mungkin akan menghabiskan banyak waktu dengan menelusuri banyak sekali situs-situs besar yang menawarkan pekerjaan freelance beserta daftar pekerjaannya, namun Anda tidak mendapatkan apa-apa. Ada banyak tempat kerja freelance online yang sudah terkenal atau populer karena reputasinya, tingkat kompetisinya sangat ketat. Tetapi itu tidak berarti Anda tidak bisa mendapatkannya. Berikut adalah 8 situs yang sudah populer dan terkenal bisa membantu Anda sebagai karyawan freelance.

Upwork
Upwork bisa membantu Anda memiliki pilihan sebagai freelancer, karena Anda bisa mendaftar kemudian membuat profil yang bisa ditelusuri sehingga membantu orang yang akan memberi pekerjaan untuk menemukan Anda apabila mereka memiliki proyek/pekerjaan baru. Situs ini memiliki kategori untuk pengembang Web, pengembang mobile web, desainer, penulis, penerjemah, asisten maya, agen layanan pelanggan dan masih banyak lagi kategori lainnya. Ketika Anda membuat profil, Anda harus menyebutkan keterampilan Anda yang relevan, pengalaman dan contoh dari apa yang telah kerjakan di masa lalu. Sekali Anda dapat job/proyek, Anda bisa dibayar melalui website menggunakan kartu kredit, PayPal atau rekening bank Anda. Namun, Upwork akan memungut biaya 10 persen, jadi jika Anda dibayar $20, artinya Anda akan menerima $18

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data

Sebelum mendiskusikan topik tentang siklus hidup pengembangan basis data, kita perlu bertanya tentang kata-kata yang tersirat dalam frasa atau kata: siklus hidup atau hidup. Kenapa kata itu, kata yang sedikit rumit dipahami bila ditempelkan dengan pengembangan sistem basis data maupun pengembangan sistem informasi, digunakan disini. Jadi pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah, apakah siklus hidup itu? Atau apakah hidup itu? Kita bangun pagi, mandi, makan pagi, pergi ke sekolah atau bekerja, kemudian pulang, mandi, nonton tv, membaca, tidur, dst, dst. Itulah hidup, bukan? Atau itulah yang disebut siklus hidup kita. Jadi dalam siklus hidup terkandung berbagai macam aktivitas yang pada umumnya dilakukan secara rutin, kadang berurutan terkadang juga tidak. Tetapi itulah hidup.

Dalam siklus hidup pengembangan sistem basis data juga memiliki makna yang sama. Ada banyak aktivitas di dalamnya, hanya saja aktivitas-aktivitas itu terkait dengan pengembangan sistem basis data. Jadi dalam topik ini berisi diskusi tentang berbagai macam aktivitas yang pada umumnya dilakukan dalam pengembangan sistem basis data. [Baca juga: Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI]

Kapan atau dimana normalisasi digunakan dalam perancangan sistem basis data?

Pada dasarnya normalisasi merupakan teknik yang formal yang bisa digunakan di tahap manapun dalam perancangan sistem database. Namun pada umumnya ada dua pendekatan tentang penggunaan normalisasi. Yang pertama adalah pendekatan 'bottom-up' dan yang kedua disebut pendekatan 'top-down'. Coba perhatikan gambar ilustrasi di bawah ini:

Pendekatan bottom-up dan top-down dalam menggunakan normalisasi dalam perancangan basis data

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database”, kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut. 

Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database”, kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di atas atau di link ini. Posting tulisan ini akan memberi contoh step-by-step dengan ilustrasi yang lebih aktual bagaimana melakukan normalisasi mulai dari UNF (atau Unnormalized Form) – 1NF – 2NF – dan 3NF.

Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database

Apakah yang dimaksud dengan normalisasi dalam perancangan basis data (database design)? 

Kata ‘normal’ menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya adalah: menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak menyimpang dari suatu norma atau kaidah; sesuai dengan keadaan yang biasa; tanpa cacat; tidak ada kelainan. Dengan kata lain, ‘normal’ adalah keadaan yang baik, standar, dan menjadi acuan. Sedangkan kebalikannya, berarti ada suatu keadaan yang tidak baik, cacat, atau jelek, yang bisa dikatakan sebagai ‘tidak normal’. Jadi normalisasi dalam pengertian umum adalah proses untuk menormalkan sesuatu atau menjadikan normal sesuatu yang tidak normal. Atau dengan kata lain, adalah suatu proses untuk mengubah dari yang tidak normal atau jelek menjadi normal atau baik.