Batch processing adalah eksekusi dari serangkaian program ("pekerjaan") dari komputer tanpa intervensi manual.
Jobs (pekerjaan) ditetapkan sedemikian rupa sehingga mereka dapat dijalankan sampai selesai tanpa interaksi manusia. Semua parameter input yang telah ditetapkan melalui suatu script, baris-baris perintah komputer, file-file kontrol, atau bahasa pemrograman untuk melakukan kontrol pekerjaan. Hal ini berbeda dengan "online" atau program interaktif yang mengajukan kepada pengguna untuk melakukan input ke sistem. Sebuah program membutuhkan satu set file data sebagai input, memproses data, dan menghasilkan satu set file data sebagai output. Lingkungan operasi semacam ini disebut sebagai "batch processing" karena data input dikumpulkan ke dalam batch atau sekumpulan record data dan setiap batch diproses sebagai satu unit. Output-nya adalah batch lain yang dapat digunakan kembali untuk komputasi
Batch processing memiliki manfaat:
- bisa menggeser waktu pemrosesan pekerjaan ke saat 'resources' (sumber daya) komputasi tidak terlalu sibuk.
- menghindarkan resources (sumber daya) komputasi supaya tidak 'idle' yang disebabkan pekerjaan supervisi dan intervensi manual menit-demi-menit
- dengan menjaga tingkat pemanfaatan komputasi yang tinggi, berarti tidak rugi berinvestasi komputer, terutama untuk komputer yang harganya mahal.
- memungkinkan sistem untuk digunakan berdasarkan prioritas yang berbeda untuk pekerjaan interaktif dan non-interaktif.
- daripada menjalankan satu program beberapa kali untuk memproses satu transaksi dan dilakukan berulang-ulang setiap kali proses dijalankan, proses batch akan menjalankan program hanya sekali saja bagi banyak transaksi sekaligus, dan ini mengurangi 'overhead' sistem.
Sejarah batch processing
Batch processing di-asosiasikan dengan komputer mainframe sejak masa-masa awal komputasi elektronik di tahun 1950-an. Ada banyak alasan mengapa batch processing mendominasi komputasi awal ini. Salah satu alasannya adalah bahwa berbagai masalah bisnis yang paling mendesak demi alasan profitabilitas dan daya saing perusahaan adalah masalah akuntansi, seperti penagihan. Penagihan mungkin lebih nyaman dilakukan sebagai proses bisnis berorientasi 'batch', dan hampir pasti bahwa setiap bisnis pasti melakukan penagihan secara handal dan tepat waktu.
Selain itu, resources atau sumber daya komputasi saat itu adalah sesuatu yang mahal, sehingga pekerjaan berbasis batch yang dilakukan secara berurutan pada 'punched cards' (kartu yang ditekan/dimasukkan pada suatu alat) dianggap sesuai untuk menghadapi kendala keterbatasan evolusi teknologi dan sumber daya komputer saat itu.
Kemudian, interface yang lebih interaktif baik dengan interface komputer berbasis teks maupun berbasis grafis atau visual menjadi sesuatu yang semakim umum. Namun begitu, komputer pada awalnya bahkan tidak mampu memuat banyak program ke memori utama.
Batch processing masih diterapkan dalam komputasi mainframe, tapi hampir semua jenis komputer sekarang mampu memproses, atau setidaknya, beberapa batch processing, bahkan hanya bila untuk tugas seperti 'housekeeping'. Komputer itu termasuk komputer berbasis UNIX, Microsoft Windows, Mac OS X (yang dasarnya kernel BSD Unix), dan bahkan smartphone. Dan karena semakin lama pengertian komputasi menjadi semakin luas, batch processing tidak akan kehilangan maknanya.
link-link terkait dengan batch processing:
sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Batch_processing
Comments
Post a Comment