Pendekatan dalam Project Pengembangan Data Warehouse - Seri Data Warehouse (5)

Project pengembangan data warehouse adalah suatu usaha yang besar bagi suatu perusahaan manapun dan lebih rumit dibandingkan dengan project implementasi dan memilih mainframe karena project ini melibatkan dan memberi pengaruh pada banyak departemen dan banyak interface input dan output dan mungkin saja merupakan bagian dari strategi bisnis CRM (customer relation management).  [Baca juga & bandingkan: Pendekatan dalam Project Pengembangan Business Intelligence]

Apa saja manfaat data warehouse?

Manfaat langsung meliputi:
  • Memungkinkan end-users untuk melakukan berbagaia analisa ekstensif dalam berbagai cara
  • Adanya data korporat/perusahaan yang menampilkan data yang sudah terkonsolidai dengan baik (satu versi data yang sudah valid)
  • Informasi yang lebih baik dan lebih tepat waktu.  Data warehouse memungkinkan pemrosesan informasi untuk dipindahkan dari sistem operasional yang mahal ke server-server yang murah, sehingga request informasi dari  end-users bisa diproses lebih cepat.
  • Peningkatan kinerja sistem. Data warehouse mengurangi pemrosesan di sistem produksi karena berbagai requirements dalam pelaporan sistem operasional dipindahkan ke sistem pendukung keputusan.
  • Penyederhanaan dalam akses data
  • Berbagai manfaat tak langsung muncul apabila end-users memanfaatkan berbagai manfaat langsung tersebut.

Apa saja kriteria yang penting diperhatikan dalam memilih vendor data warehouse dan mengapa kriteria tersebut penting?

Beberapa kriteria yang penting diperhatikan adalah: kemampuan finansial, keterhubungan dengan sistem ERP (Enterprise System Planning), konsultan yang qualified, market share, pengalaman dalam industri, dan  tingkat kemapanan kemitraan/partnership.

Kriteria  tersebut di atas adalah penting karena untuk menunjukkan bahwa suatu vendor akan cenderung terlibat dalam bisnis suatu perusahaan dalam waktu yang lama, memiliki berbagai kemampuan dalam menunjang kebutuhan pelanggan/pengguna, dan untuk menyediakan produk yang mampu berjalan dan kompatibel dengan produk-produk lain yang digunakan pengguna.

Kita juga bisa menambahkan beberapa kriteria, misalnya fungsionalitas produk (apakah produk tersebut akan melakukan apa yang kita butuhkan?), visi strategis vendor (apakah arah visi mereka masuk akal bagi rencana-rencana kita di masa mendatang dan/atau apakah arah/visi mereka konsisten dengan trend industri?) dan kualitas referensi dari pelanggan (apa testimoni dari para pelanggan mereka saat ini).  Hal-hal tersebut mungkin sudah sangat jelas sehingga kadang penulis merasa tidak perlu disebutkan, tetapi terkadang juga kriteria-kriteria tersebut masih merupakan jawaban yang relevan terhadap pertanyaan semacam ini.

Banyak perusahaan yang memerlukan pengembangan data warehouse yang digunakan untuk sistem pendukung keputusan. Ada dua pendekatan yang paling popular untuk diterapkan. Pertama adalah pendekatan yang dimunculkan oleh Bill Inmon, yang sering dijuluku sebagai “bapak data warehousing”. Inmon mendukung dan menganjurkan pendekatan pengembangan secara top-down yang mengadopsi berbagai tool database relasional tradisional untuk kebutuhan pengembangan suatu data warehouse berskala enterprise, yang biasa disebut juga pendekatan enterprise data warehouse (EDW). Yang kedua adalah pendekatan yang dimunculkan oleh Ralph Kimball, yang mengusulkan pendekatan secara botton-up yang menerapkan pemodelan dimensional, atau yang biasa disebut juga dengan pendekatan data mart.
Dengan mengetahui kemiripan dan perbedaan dari kedua pendekatan tersebut akan membantu kita dalam memahami konsep dasar data warehouse.

Berikut adalah contoh daftar vendor-vendor data warehouse:

Apakah pendekatan button-up dalam proses pengembangan data warehouse menggunakan model data enterprise?

Tidak perlu. Pendekatan data mart bottom-up dari Kimball biasanya menggunakan pemodelan data dimensional, yang dimulai dengan tabel-tabel. Namun demikian, apabila model data enterprise tersedia, beberapa bagian yang relevan bisa digunakan sebagai titik awal untuk tabel-tabel tadi daripada memulai project pemodelan data dari bawah ke atas. 

Apa kemiripan dan perbedaan utama antara Inmon dan Kimball mengenai pendekatan yang digunakan dalam pengembangan data warehouse?

Kemiripan: keduanya bisa menghasilkan suatu data warehouse enterprise dan data marts sebagai subset nya.
Perbedaanya: pendekatan yang digagas Inmon mulai dengan pengembangan data warehouse enterprise, kemudian membuat data marts sebagai subset-subset dari enterprise data warehouse jika cocok. Fokusnya adalah pada teknologi dan metode tradisional yang sudah terbukti. Sementara pendekatan yang digagas oleh Kimball mulai dengan pengembangan data marts, kemudian mengonsolidasikan semua data marts yang dibuat menjadi satu enterprise data warehouse bila cocok. Pendekatan ini berfokus pada membuat kemampuan pada end-user dengan cepat.

sumber: diambil dari J. Van den Hoven, "Data Marts: Plan Big, Build Big, "in IS Management Handbook, 8th ed., CRC Press, Boca Raton, FL, 2003; and T. Ariyachandra and H. Watson, "Which Data Warehouse Architecture Is Most Successful?" Business Intelligence Journal, Vol. 11, No. 1, First Quarter 2006, pp. 4-6

No comments:

Post a Comment