Tahap 3: Analisa Bisnis
Langkah 7: Analisa Repositori Meta Data
Berbagai aktivitas dalam analisa repositori meta daa |
Aktivitas-aktivitas untuk analisa repositori meta-data tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi singkat yang menjelaskan berbagai aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 7, yaitu: Analisa Repositori Meta-Data. [Baca juga: Apa itu Repositori Metadata di Data Warehouse dan Apa Isinya?]
1. Menganalisa berbagai requirements repositori meta-data.
Bekerjalah berkolaborasi dengan perwakilan dari orang-orang bisnis untuk menentukan dan memprioritaskan requirements meta-data untuk proyek BI ini. Tunjukkan komponen-komponen meta-data mana saja yang wajib, yang penting, dan yang opsional. Jika repositori meta-data sudah ada, tentukan komponen-komponen meta-data yang perlu ditambahkan, jika ada. Update-lah versi terbaru dari dokumen requirements aplikasi (yang direvisi selama atau setelah prototyping).
2. Menganalisa requirements antarmuka untuk repositori meta-data.
Apakah repositori meta-data akan ber-lisensi atau dibuat/dibangun sendiri, itu harus menerima meta-data dari berbagai sumber yang berbeda. Meta-data bisnis harus diekstraks dengan menggunakan tool CASE, tool pemroses dokumen/kata, atau spreadsheet. Meta-data teknis harus diekstrak dan digabung dari berbagai dictionari sistem manajemen database (DBMS), tool-tool ETL, tool-tool untuk data-cleansing, tool-tool OLAP, report writers, dan tool-tool data mining.
3. Menganalisa akses repositori meta-data yang akses dan requirements untuk pelaporan.
Mengisi database tidak akan ada artinya kecuali jika kontennya bisa diakses, di-query, dan dibuat laporan. Hal ini juga berlaku untuk meta-data karena ini adalah data bisnis. Identifikasilah berbagai requirements akses meta-data, requirements keamanan, dan requirements fungsi 'help'. Evaluasilah berbagai mode tampilan alternatif, seperti Portable Document Format (PDF), Hypertext Markup Language (HTML), SQL, canned queries, atau software proprietary untuk reporting meta-data. Suatu fitur untuk tutorial 'help' yang kontekstual dan relevan sangat baik untuk dimasukkan.
4. Buatlah model meta logikal.
Gambarlah model meta logikal seperti model E-R untuk secara eksplisit menunjukkan hubungan antara objek-objek meta-data, bahkan jika Anda berencana untuk menerapkan repositori meta data seperti database OO (Object Oriented). Dengan kata lain, meta model logikal seharusnya selalu menjadi model E-R, sedangkan model meta fisikal (desain database repositori meta-data yang dibuat pada Langkah 10, yaitu: Desain Repositori Meta Data) dapat berupa model E-R atau model OO.
5. Buatlah meta-meta data .
Sementara model meta logikal menunjukkan berbagai requirements repositori meta-data secara sekilas, meta-meta data menjelaskan komponen-komponen meta data yang diperlukan secara rinci.
Seri Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI (Business Intelligence):
- Pengantar: Pendekatan Dalam Proses Pengembangan
- Langkah 1 (Tahap 1): Assessment Kasus Bisnis
- Langkah 2 (Tahap 2): Evaluasi Infrastruktur Enterprise
- Langkah 3 (Tahap 2): Perencanakan Proyek
- Langkah 4 (Tahap 3): Mendefinisikan Requirements Proyek
- Langkah 5 (Tahap 3): Analisa Data
- Langkah 6 (Tahap 3): Membuat Prototipe Aplikasi
- Langkah 7 (Tahap 3): Analisa Repositori Meta Data
- Langkah 8 (Tahap 4): Perancangan Database
- Langkah 9 (Tahap 4): Perancangan ETL (Extract-Transform-Load)
- Langkah 10 (Tahap 4): Perancangan Repositori Meta Data
- Langkah 11 (Tahap 5): Pengembangan ETL
- Langkah 12 (Tahap 5): Pengembangan Aplikasi
- Langkah 13 (Tahap 5): Penambangan Data
- Langkah 14 (Tahap 5): Pengembangan Repositori Meta Data
- Langkah 15 (Tahap 6): Implementasi
- Langkah 16 (tahap 6): Evaluasi Rilis
Comments
Post a Comment