Skip to main content

Review: Pembelajaran dan Transformasi Organisasi


Apa yang dimaksud dengan learning organization (LO) dan bagaimana cirri-ciri LO?
Suatu learning organization (LO) atau organisasi yang selalu belajar adalah organisasi yang bisa belajar dari pengalaman masa lalunya. Suatu organisasi yang terus belajar atau learning organization (LO) menunjukkan lima aktivitas ini: 1) memecahkan masalah secara sistematis, 2) bereksperimen secara kreatif, 3) belajar dari masa lalu, 4) belajar dari best practices (panduan praktis) dari orang/organisasi lainnya, 5) membagi knowledge secara cepat dan efisien dalam organisasi.


Apa yang dimaksud dengan organizational memory (OM)?
Organizational memory (OM) adalah cara suatu organisasi membawa knowledge dari masa lalu untuk dikenakan berbagai aktivitas saat ini. Hal ini memerlukan suatu cara untuk menyimpan knowledge, menyajikan kembali dan membagikannya.

Apa yang dimaksud dengan organizational learning (proses pembelajaran organisasi)?
“proses pengembangan knowledge dan wawasan baru yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perilaku perusahaan.”

Apa yang dimaksud dengan definisi organization culture atau kultur organisasi dan apa kaitannya dengan knowledge management (KM)?
Ada beberapa definisi yang mungkin muncul, salah satunya adalah:
“Kumpulan nilai-nilai dan norma-norma tertentu yang digunakan bersama oleh orang dan kelompok dalam suatu organisasi dan yang mengendalikan cara dalam berinteraksi satu sama lain dan dengan stakeholders diluar organisasi. Dari nilai-nilai organisasi kemudian berkembang menjadi norma-norma organisasi, pedoman dasar atau ekspektasi yang menentukan semacam perilaku tertentu oleh para karyawan dalam situasi tertentu dan mengendalikan perilaku anggota-anggota organisasi satu terhadap yang lainnya”.

Kultur bisa terkait dengan Knowledge Management (KM) karena Knowledge Management (KM), supaya berhasil, harus diterima oleh anggota-anggota organisasi. Kerelaan untuk melakukan hal ini, kemungkinan-kemungkinan resistansi, dan metode-metode dimana mereka bisa dimotivasi untuk mengatasi resistansi semua bergantung pada kultur organisasi. Hal ini berlaku sampai dengan tingkat tertentu untuk perubahan apapun, terlebih lagi dari suatu usaha untuk memperkenalkan sesuatu seperti KM yang memiliki sedikit manfaat dan banyak kelemahan di jangka pendek.

Baca artikel rujukan utuh di: Pembelajaran dan Transformasi Organisasi - Seri Knowledge Management (2)

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...