Review tentang: Memastikan Keberhasilan Effort Knowledge Management


Mengapa diperlukan pengukuran untuk menilai keberhasilan Knowledge Management System?
Knowledge Management System (KMS) akan melibatkan penggunaan berbagai sumberdaya perusahaan, pekerjaan tambahan bagi karyawan, dan perubahan kultur yang mungkin saja akan terasa sulit bagi sebagain orang. Hal ini harus bisa dijelaskan pembenarannya. Memang Knowledge Management System (KMS) pada awal mula bisa dijelaskan pembenarannya melaui keyakinan pada teknologi, minat pada kelompok percontohan, dan beberapa studi kasus yang mendokumentasikan keberhasilan perusahaan lain, namun pada proyek berikutnya akan memerlukan tingkat keberhasilan yang mengikuti proyek-proyek sebelumnya.. ini berarti bahwa tingkat keberhasilannya harus diukur.

Hal-hal apa saja yang ada dalam menilai Knowledge Management?
Hal mendasar dalam menilai Knowledge Management adalah apakah knowledge harus dinilai sebagai asset, dinilai atas harga yang dihasilkan bila dijual, atau Knowledge Management seharusnya dinilai berdasarkan manfaat-manfaatnya. Setiap pendekatan akan menimbulkan konsekwensi sekunder tertentu.

Apa saja yang bisa menjadi ukuran-ukuran finansial (tangible) dalam Knowledge Management?
Ukuran finansial mendasar dalam menilai Knowledge Management adalah ROI atas proyek-proyek KM. Beberapa ukuran finansial lainnya yang bisa saja didiskusikan yaitu peningkatan nilai knowledge yang didasarkan pada pendekatan asset atau bisa juga pendekatan bila dijual (berapa harganya).

Apa saja yang bisa menjadi ukuran-ukuran nonfinansial (intangible) dalam Knowledge Management?
Hal-hal tersebut meliputi (namun tidak terbatas) seperti di bawah ini:
  • Kemauan baik pelanggan
  • Modal relationshiop eksternal
  • Modal structural
  • Modal sumberdaya manusia
  • Modal suasana/lingkungan     
Apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan kegagalan dalam Knowledge Management?
Beberapa hal antara lain adalah karena terlalu bergantung pada teknologi, tanpa mempedulikan apakah sistem yang diusulkan sesuai dengan kebutuhan organisasi atau tidak; kurangnya komitmen; gagal dalam mempertimbangkan hal-hal cultural; dan kegagalan dalam memberikan insentif untuk memanfaatkan sistem, dll.

Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam Knowledge Management?
  • Tautan dengan nilai ekonomi perusahaan
  • Infrastruktur teknis dan organisasi yang akan dibangun
  • Struktur knowledge yang sesuai dengan bagaima organisasi berjalan dan memanfaatkan knowledge
  • Kultur yang knowledge-friendly yang menghasilkan dukungan langsung para pengguna
  • Bahasa dan tujuan yang jelas supaya mendorong ketertarikan para pengguna
  • Perubahan dalam praktik-praktik yang memotivasi, untuk menciptakan kultur berbagi
  • Multiple channel dalam knowledge transfer—karena individu memiliki cara yang berbeda-beda dalam bekerja dan berekspresi
  • Orientasi proses yang meyakinkan bahwa KM adalah usaha yang berharga
  • Penerapan metode-metode yang memotivasi para pengguna dalam menyumbangkan dan menerapkan knowledge
  • Dukungan management senior
Apakah kelemahan-kelemahan yang mungkin muncul dalam Knowledge Management System (KMS)?
Potensi kelemahan dalam Knowledge Management System (KMS) bisa berupa, sekali knowledge tertanam dalam KMS, bisa saja sulit untuk diubah padahal keadaan selalu berubah. Menerapkan praktik-prakti solusi ‘hari kemarin’ bisa saja gagal untuk diterapkan pada problem-problem ‘hari esok’.
Potensi kelemahan lainnya, seperti biaya, kebutuhan untuk perubahan kultur yang pasti tidak mengenakkan, dan lain-lain.

Apa yang dimaksud dengan expert location system (ELS)?
Expert Location System (ELS) adalah sistem untuk menemukan keberadaan para pakar, untuk membantu karyawan menemukan dan terhubunga dengan teman-temannya yang memiliki keahlian yang diperlukan untuk menyelesaikan problem-problem tertentu dimanapun mereka berada.

Baca juga artikel rujukan utuh di: Memastikan Keberhasilan Effort Knowledge Management

No comments:

Post a Comment