Skip to main content

Review tentang: Peranan Management dan Karyawan dalam Knowledge Management

Review tentang: Peranan Management dan Karyawan dalam Knowledge Management

Bagaimana deskripsi tentang peranan Chief Knowledge Officer (CKO)?
Chief Knowledge Officer (CKO) bertanggungjawab atas semua aktivitas KM yang ada dalam organisasi. Secara khusus, CKO wajib:
  • Menentukan prioritas strategi KM
  • Menentukan knowledge repository yang pas untuk best practices
  • Mendapakan komitmen dari para eksekutif senior untuk mendukung iklim pembelajaran
  • Mengajarkan kepada para pencari informasi bagaimana membuat pertanyaan yang baik dan cerdas
  • Menentukan proses untuk mengelola asset-asset intelektual
  • Mendapatkan informasi mengenai kepuasan pelanggan hamper secara real time
  • Meng-globalkan KM
Manager apa saja yang terlibat dalam Knowledge Management?
Idealnya, semuanya! Secara khusus beberapa tanggungjawab tersebut antara lain:
CEO: memperjuangkan effort KM, menentukan CKO yang tepat, menyediakan semua sumberdaya, mendapatkan dukungan di seluruh organisasi untuk usaha KM dan menyiapkan organisasi dalam menghadapi perubahan kultur yang akan disebabkan adanya KM
CFO: memastikan sumberdaya keuangan tersedia
COO: memastikan bahwa karyawan menanamkan praktik KM dalam pekerjaan sehari-hari mereka
CIO: menyediakan sumberdaya TI, termasuk KMS yang baru dan penggunaan system yang ada bila memang bisa dipakai
Para manager lain secara umum: mendukung effort KM dan menyediakan akses ke para sumber knowledge

Bagaimana deskripsi tentang Community of Practice (COP) dan kaitannya dengan Knowledge Management?
Community of Practice (COP) adalah kelompok orang dengan minat professional yang sama, independen secara peranan, geografi, atau afiliasi proyek. Contohnya, para teknisi di bidang jaminan mutu bisa membentuk suatu COP di dalam suatu perusahaan manufaktur.
COP terkait dengan KM melalui dua cara: pertama, COP adalah tempat dimana knowledge tertentu berada, dan kedua, COP adalah tempat dimana perubahan kultur organisasi berada ketika KMS diterapkan. COP juga memiliki keterkaitan lain dengan KM meskipun kurang begitu terkait.

Apakah arti pentingnya Community of Practice (COP) di dalam organisasi?
Community of Practice (COP) menambahkan value ke perusahaan setidaknya dalam enam cara:
  • Penciptaan knowledge yang berkualitas tinggi
  • Tidak akan banyak mengejutkan dan merencanakan revisi-revisi
  • Kemampuan yang lebih baik dalam berurusan dengan berbagai macam problem yang tak-terstruktur
  • Knowledge-sharing yang lebih efektif antara staf korporat dan unit bisnis
  • Kecenderungan yang lebih baik dalam mengimplementasikan tujuan bersama
  • Pengembangan dan pembelajaran individu yang lebih efisien
Baca juga artikel rujukan utuh di: Peranan Management dan Karyawan dalam Knowledge Management

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...