Skip to main content

Siklus Hidup Pengembangan Sistem Basis Data

Sebelum mendiskusikan topik tentang siklus hidup pengembangan basis data, kita perlu bertanya tentang kata-kata yang tersirat dalam frasa atau kata: siklus hidup atau hidup. Kenapa kata itu, kata yang sedikit rumit dipahami bila ditempelkan dengan pengembangan sistem basis data maupun pengembangan sistem informasi, digunakan disini. Jadi pertanyaan pertama yang harus diajukan adalah, apakah siklus hidup itu? Atau apakah hidup itu? Kita bangun pagi, mandi, makan pagi, pergi ke sekolah atau bekerja, kemudian pulang, mandi, nonton tv, membaca, tidur, dst, dst. Itulah hidup, bukan? Atau itulah yang disebut siklus hidup kita. Jadi dalam siklus hidup terkandung berbagai macam aktivitas yang pada umumnya dilakukan secara rutin, kadang berurutan terkadang juga tidak. Tetapi itulah hidup.

Dalam siklus hidup pengembangan sistem basis data juga memiliki makna yang sama. Ada banyak aktivitas di dalamnya, hanya saja aktivitas-aktivitas itu terkait dengan pengembangan sistem basis data. Jadi dalam topik ini berisi diskusi tentang berbagai macam aktivitas yang pada umumnya dilakukan dalam pengembangan sistem basis data. [Baca juga: Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI]

Sebuah sistem basis data adalah sebuah komponen dasar dari sebuah organisasi yang besar, siklus pengembangan sistem basis data diturunkan berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. 

Perlu diketahui bahwa urutan tahapan siklus pengembangan sistem basis data tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi dapat dilakukan secara berulang untuk mendapatkan hasil yang sebaik mungkin. Untuk sistem basis data yang, -dengan pengguna dalam jumlah yang kecil-, siklus hidup yang dilalui tidak harus kompleks. Tetapi, ketika merancang sistem basis data menengah sampai besar dengan pengguna sampai ribuan, menggunakan ratusan query dan program aplikasi, siklus hidup yang dilalui bisa menjadi sangat kompleks. Gambar menjelaskan tahapan siklus pengembangan sistem basis data, berikut dengan definisi serta tugas utama dari tiap tahapan dalam siklus pengembangan sistem basis data.
Siklus hidup pengembangan sistem basis data
Untuk contoh yang lebih konkret dalam bentuk video tentang perancangan basis data dapat dilihat dalam video berikut ini:
Video tentang desain database

Berikut di bawah adalah deskripsi atau penjelasan tentang tahapan-tahapan atau aktivitas-aktivitas dalam perancangan basis data secara teoritis:

1. Database planning (Perencanaan basis data)
Adalah aktivitas manajemen yang mendorong tahapan-tahapan dari penerapan sistem basis data untuk dapat direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin. Tahap ini biasanya dimulai dengan mendefinisikan 'mission statement' dan 'mission objectives. Mission statement berisi tujuan utama dari penerapan sistem basis data. Ini akan membantu menjelaskan maksud dari diadakannya proyek pengembangan sistem basis data ini. Sedangkan mission objectives berisi identifikasi terhadap hal-hal atau tugas tertentu yang bisa disupport oleh basis data. Selain itu dalam tahap perencanaan (planninng) ini juga mencakup tentang pembuatan hal-hal yang akan menjadi standard seperti, bagaimana data akan didapatkan, bagaimana format yang akan digunakan atau ditentukan, dokumentasi apa yang diperlukan, bagaimana desain/perancangan dan implementasi akan dilakukan.

2. System Definition (Definisi/batasan sistem)
Adalah proses menspesifikasikan ruang lingkup atau batasan dari aplikasi sistem basis data dan user-views utama. Yang dimaksud 'user-view' adalah apa yang diperlukan dari suatu sistem basis data dari sudut pandang 1) fungsi/peran pekerjaan seseorang, misalnya manajer, supervisor, dsb, atau 2) area pekerjaan atau department misalnya, marketing, hrd, penjualan, dsb. Dalam pengembangan sistem basis data, user-view bisa saja berisi satu user-view atau bisa juga banyak user-view, tergantung pada kompleksitas sistem yang akan dibangun. Dengan mendefinisikan user-view (jika ada lebih dari satu), desainer basis data akan terbantu untuk memastikan bahwa tidak ada user yang terlupakan dalam membuat requirement dalam sistem basis data yang sedang dikembangkan.

3. Requirements collection and analysis (analisa dan pengumpulan kebutuhan/persyaratan)
Adalah proses mengumpulkan dan menganalisa informasi mengenai bagian dari organisasi yang akan didukung oleh aplikasi sistem basis data, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna pada sistem yang baru. Pada umumnya informasi yang dikumpulkan berdasarkan masing-masing 'user-view'. Informasi yang dikumpulkan antara lain meliputi: deskripsi tentang data yang biasanya dan/atau akan digunakan, detil-detil bagaimana data akan digunakan, kebutuhan/syarat tambahan untuk sistem basis data yang baru. Semua informasi dianalisa untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan prasyarat untuk sistem basis data yang baru, yang kemudian di-deskripsikan dalam spesifikasi kebutuhan (requirements specification).
Aktivitas yang tak kalah pentingnya adalah mengelola/me-manage berbagai 'user-view' (bila ada banyak user-view). Ada beberapa pendekatan dalam me-manage 'user-view', yaitu 1) 'centralized approach', 2) 'view-integration approach, dan 3) kombinasi dari kedua pendekatan tersebut. Centralized approach adalah apabila berbagai 'user-view' digabungkan menjadi satu set requirement yang kemudian dibuatkan model datanya pada dalam tahap berikutnya yaitu tahap desain/perancangan. Jadi berbagai requirement dari masing-masing 'user-view' digabungkan  terlebih dahulu dan kemudian dibuat model datanya di tahap desain/perancangan basis data. Sedangkan 'view-integration approach', tidak menggabungkan berbagai 'use-view' menjadi satu set requirement, tetapi membiarkannya tetap sebagai requirement yang terpisah-pisah untuk setiap masing-masing 'user-view'. Jadi setiap masing-masing 'user-view' akan dibuatkan data modelnya dalam tahap berikutnya yaitu tahap  desain/perancangan basis data. Dan setelah dibuatkan model datanya untuk masing-masing 'user-view', kemudian masing-masing data model itu digabungkan menjadi satu (pada tahap ini atau di tahap desain/perancangan ini). Data model yang belum digabung (dan masing terpisah-pisah) tadi biasanya disebut dengan model data lokal (local data model), sedangkan model data yang gabungan (setelah semua model data digabung) biasanya disebut dengan model data global (global data model).

Untuk mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan tadi, pada umumnya digunakan teknik yang disebut dengan 'fact finding techniques'. Terdapat lima teknik fact finding yang umum digunakan:
  • Memeriksa/mengevaluasi dokumen-dokumen
  • Wawancara
  • Terlibat dan mengamati jalannya kegiatan kerja atau proses bisnis perusahaan
  • Penelitian melalui google, forum-forum internet, artikel/panduan di internet, informasi dari designer lain yang sudah sangat berpengalaman, dll.
  • Kuesioner 
Informasi yang didapatkan digunakan untuk keperluan seluruh tahapan dalam siklus pengembangan basis data secara lengkap dari awal sampai akhir. Jadi bukan hanya pada tahap perencanaan, membuat definisi sistem dan user-view, mengumpulkan kebutuhan dan menganalisa saja. Tetapi sebagian besar memang informasi yang didapatkan digunakan dalam tahap-tahap itu.



4. Database Design (perancangan basis data)
Adalah proses pembuatan rancangan sistem basis data yang mendukung visi dan misi perusahaan. Ada tiga tahap dalam merancang sistem basis data:
  1. Conceptual database design (perancangan konsep basis data): adalah proses membangun model data yang digunakan dalam sebuah enterprise, tanpa mempertimbangkan semua pertimbangan fisik dalam sistem basis data. Fungsi dari tahap ini adalah untuk membuat representasi konseptual dari sistem basis data, termasuk identifikasi entitas-entitas, relationship/asosiasi antar entitas, dan atribut.
  2. Logical database design (perancangan lojik basis data): adalah proses membuat model data yang digunakan dalam sebuah enterprise yang didasarkan oleh data model secara lebih spesifik, dan tidak perlu mempertimbangkan aspek-aspek fisik dari sistem basis data seperti DBMS dan hal-hal fisik lainnya.
  3. Physical database design (perancangan fisik basis data): adalah proses menghasilkan deskripsi dari implementasi sistem basis data dalam secondary storage, yang menyajikan relasi-relasi dasar/utama, organisasi file, indeks yang digunakan untuk mencapai akses yang efisien ke data, dan integrity constraint yang saling berhubungan dan juga hal-hal yang berkaitan dengan keamanan.
5. DBMS selection (pemilihan software basis data)
Adalah proses memilih DBMS untuk mendukung sistem basis data. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam memilih DBMS:
  • Menggambarkan cakupan tugas berdasarkan kebutuhan perusahaan
  • Membandingkan dua atau tiga produk DBMS
  • Mengevaluasi produk-produk DBMS tersebut
  • Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan hasil dari evaluasi produk DBMS tersebut
6. Application design (perancangan aplikasi)
Adalah perancangan antarmuka pengguna dan program aplikasi yang mengakses dan memroses basis data.

7. Prototyping
Adalah pembuatan model sistem basis data yang bisa digunakan/berjalan, dimana perancang dan pengguna sistem basis data bisa menggunakannya untuk memvisualisasi dan mengevaluasi bagaimana sistem final akan terlihat dan berfungsi

8. Implementation (implementasi)
Adalah realisasi fisik dari sistem basis data dan perancangan aplikasi

9. Data conversion and loading (konversi data dan memasukkan ke dbms)
Adalah proses mengambil data dari sistem yang lama (bila ada sistem lama) ke sistem yang baru, dan kemudian mengorvensi data untuk diaplikasikan ke sistem yang baru. Bila tidak ada peralihan sistem lama ke sistem baru, maka akan menggunakan data yang baru.

10. Testing (pengujian)
Adalah proses mengeksekusi program untuk menemukan kesalahan

11. Operational Maintenance (pemeliharaan operasi)
Adalah proses memonitor dan merawat sistem setelah dilakukan instalasi. Beberapa aktivitas dalam tahap ini antara lain:
  • Memonitor performa sistem
  • Me-maintain dan meng-upgrade sistem basis data
Post artikel terkait:

Comments

  1. Mind gue copy kata kata blo mu yah untuk data di blog gue

    ReplyDelete
  2. Terimakasih kakak atas artikel nya, terus tulis artikel lainnya ya kak. O iya, perkenalkan nama saya saputra dari kampus ISB Atma Luhur

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at