Skip to main content

Review Topik Pengambilan Keputusan: Fase-fase Dalam Proses Pengambilan Keputusan

Review tanya jawab tentang: Fase-fase Dalam Proses Pengambilan Keputusan

1. Apa saja dan jelaskan secara singkat empat fase untuk  pengambilan keputusan menurut Simon.

Fase-fase pengambilan keputusan
Empat fase pengambilan keputusan menurut Simon adalah 1) fase intelijen (mempelajari & memahami), 2) fase desain, 3) fase pilihan, dan 4) fase implementasi.

Fase Intelijen terdiri dari mengumpulan informasi dengan memeriksa realita keadaan riil, kemudian mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah. Pada fase ini kepemilikan masalah ini juga harus didefinisikan.

Fase Desain terdiri dari menentukan alternatif dan mengevaluasi alternatif-alternatif tersebut. Jika evaluasi tersebut akan memerlukan pembuatan model, hal itu juga dilakukan dalam fase ini.

Fase Pilihan terdiri dari memilih solusi tentatif dan menguji validitasnya.

Fase Implementasi/Pelaksanaan keputusan terdiri dari menjalankan solusi yang sudah dipilih. (Lihat Gambar).



2. Mengapa fase kelima, fase evaluasi, tidak diperlukan?

Para ahli termasuk para penulis buku melihat proses monitoring sebagai manifestasi dari fase intelijen, yang diterapkan pada fase implementasi/pelaksanaan keputusan. Seperti fase intelijen lainnya, ini mungkin saja menyebabkan keputusan di masa depan. (Lihat gambar di atas).

Dalam mengevaluasi berbagai respon terhadap pertanyaan ini, kita sebaiknya menyadari bahwa kita mungkin saja sudah belajar untuk bahwa evaluasi, atau monitoring, sebagai fase yang terpisah ketika belajar di tempat lain atau program lain atau dari sumber lain.

3. Apa yang menyebabkan adanya masalah di dalam proses pengambilan keputusan?

Masalah adalah kesenjangan/perbedaan negatif antara apa yang seharusnya dan apa yang dirasakan oleh si pembuat keputusan. Hal ini bisa diakibatkan dari munculnya suatu perubahan ekspektasi dari si pembuat keputusan atau dari perubahan situasi. Ekspektasi bisa saja meningkat, sehingga menciptakan perbedaan tersebut, dengan cara (misalnya) melihat bagaimana pesaing telah meningkatkan operasional mereka. Situasi dapat berubah dalam banyak cara: biaya yang lebih tinggi, pangsa pasar yang lebih rendah, dll.

Daftar link terkait topik 'Decision Making, Systems, Modeling, and Support':

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at