Skip to main content

Review Topik Pengambilan Keputusan: Model

Review tanya jawab tentang 'Model' - Seri DSS & BI

1. Berikan gambaran beberapa kategori model.
Kategori model yang bisa dimanfaatkan dalam dunis bisnis antara lain meliputi model ikonik (skala, fisik), model analog, model mental, dan model matematika (kuantitatif). Jenis-jenis model lainnya, misalnya model fashion atau model data yang digunakan dalam analisis dan sesain sistem, tidak relevan dengan konteks disini.

2. Bagaimana model matematika bisa memberikan manfaat dalam konteks bisnis?

Manfaat yang tercantum dalam konteks ini, dengan penerapan model matematika adalah:
  • Melakukan modifikasi dan bergelut dengan model (mengubah variabel keputusan atau lingkungan) jauh lebih mudah daripada bergelut dan memodifikasi sistem yang riil. Eksperimentasi lebih mudah dan tidak akan mengganggu operasional harian organisasi. Model matematika menjelaskan parameter mereka dalam bentuk angka-angka di atas kertas atau data dalam komputer, yang dapat diubah dengan mudah tanpa mempengaruhi operasional dari sistem riil.

  • Model memungkinkan adanya kompresi waktu (hemat waktu). Operasional bertahun-tahun dapat disimulasikan dalam hitungan menit atau detik dalam sistem waktu komputer. Bagian kedua dari pernyataan ini adalah khusus tentang model matematika. Namun begitu, model jenis lainnya juga memungkinkan kompresi waktu juga. Misalnya, model mental yang mengatakan "jika saya makan makanan ini, saya akan mendapatkan reaksi alergi" yang pada akhirnya mengarah ke keputusan untuk menghindarinya jauh lebih cepat, serta kurang menyakitkan, daripada harus mencicipinya terlebih dahulu.
  • Biaya analisa pemodelan jauh lebih sedikit daripada biaya percobaan serupa yang dilakukan langsung pada sistem riil. Hal ini karena model biasanya lebih murah daripada sistem riil, kompresi waktu mengurangi biaya yang terkait dengan waktu seperti personil, dan bisnis tidak akan mendapatkan risiko gangguan operasional sementara alternatif-alternatif bisa diteliti di dalam model.
  • Biaya membuat kesalahan selama percobaan trial-and-error jauh lebih sedikit bila menggunakan model dibandingkan langsung pada sistem riil. Hal ini karena kesalahan hanya berdampak pada model, bukan pada sistem yang riil.
  • Lingkungan bisnis melibatkan ketidakpastian. Dengan pemodelan, manajer dapat memperkirakan risiko yang dihasilkan dari tindakan tertentu. Model matematika memungkinkan si pembuat keputusan untuk mencoba beragam parameter (seperti tingkat inflasi, harga minyak atau pertumbuhan permintaan) pada kisaran yang diinginkan untuk mencerminkan semua skenario masa depan yang menarik.
  • Model matematika memungkinkan analisis yang sangat besar, kadang-kadang tak terbatas, untuk jumlah solusi yang mungkin didapat. Bahkan pada masalah sederhana, manajer sering memiliki banyak sekali alternatif untuk dipilih. Manfaat ini secara eksplisit adalah tentang model matematika.
  • Model meningkatkan dan memperkuat pembelajaran dan pelatihan. Operasi dari sebuah model matematika dapat diamati dan dikaji, variabel diubah-ubah untuk melihat efek dari perubahan, dan kesalahan bisa sengaja dibuat untuk mengetahui bagaimana memulihkan kesalahan itu.
  • Model dan metode solusi sudah tersedia melalui Web. Kebanyakan model yang tersedia melalui Web adalah model matematika.
  • Ada banyak Java applet (dan program Web lainnya) yang siap memecahkan model. Hal ini berlaku pada model matematika, tetapi umumnya bukan dari jenis model lainnya.
3. Bagaimana model mental dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang melibatkan banyak faktor kualitatif?

Model mental, yang biasanya digunakan ketika keputusan melibatkan faktor-faktor yang sebagian besar kualitatif, dapat membantu membingkai situasi pengambilan keputusan dan dapat bekerja melalui skenario-skenario untuk mempertimbangkan risiko dan manfaat dari berbagai macam keputusan alternatif.

4. Bagaimana tool/piranti IT yang modern bisa membantu mensintesis faktor kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan?

Berbagai tool/piranti teknologi informasi modern dapat menyajikan faktor kualitatif bersama dengan analisis faktor kuantitatif, sehingga pengambil keputusan dapat mempertimbangkan baik bersama-sama dan menggunakan informasi kualitatif untuk membimbing mereka pada berbagai analisa kuantitatif yang paling bermanfaat.

Daftar link terkait topik 'Decision Making, Systems, Modeling, and Support':

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...