Skip to main content

Review Topik: Klasifikasi Dalam Sistem Pendukung Keputusan

1. Apa saja daftar klasifikasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK/DSS) menurut Asosiasi Kelompok Peminat Khusus Sistem Informasi Tentang Sistem Pendukung Keputusan (AIS SIGDSS = Association for Information Systems Special Interest Group on DSS)?
  • Communications-driven and group DSS (GSS) atau DSS (SPK) berorientasi grup atau G-DSS dan DSS berorientasi komunikasi
  • Data-driven DSS (DSS berorientasi data)
  • Document-driven DSS (DSS berorientasi dokumen)
  • Knowledge-driven DSS, data mining, and management ES applications (DSS berorientasi pengetahuan, penambangan data, dan penerapan sistem pakar manajemen).
  • DSS Model-driven (DSS berorientasi model)
  • Compound DSS (DSS gabungan,yang menggabungkan dua atau lebih kategori di atas)
2. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berorientasi dokumen (DSS documen-driven)?

Suatu SPK/DSS yang berorientasi dokumen bergantung pada pencatatan, analisis, pencarian, dan pengambilan pengetahuan untuk mendukung keputusan. SPK/DSS ini termasuk semua SPK/DSS berbasis teks dan sebagian besar adalah berupa Knowledge Management Systems (KMS). SPK/DSS berorientasi dokumen tidak terlalu menekankan pada model-model matematika.


3. Apa saja daftar klasifikasi SPK/DSS menurut Holsapple dan Whinston (pakar SPK/DSS) dan bandingkan klasifikasi tersebut dengan klasifikasi menurut AIS SIGDSS.

Klasifikasi H & W bisa dipetakan menjadi klasifikasi menurut AIS SIGDSS, seperti berikut:
  • SPK/DSS berorientasi teks dari H & W (text-oriented DSS) adalah sama dengan SPK/DSS berorienatsi dokumen dari AIS SIGDSS (document-deriven DSS).
  • SPK/DSS berorientasi database dari H & W (databse-oriented DSS) adalah SPK/DSS berorientasi data dari AIS SIGDSS (data-driven DSS).
  • SPK/DSS berorientasi spreadseheet dari H & W (spreadsheet-oriented DSS) umumnya adalah bentuk lain dari SPK/DSS berorientasi model dari AIS SIGDSS (model-driven DSS), di mana fasilitas spreadsheet digunakan untuk membuat dan mengelola model. Karena paket-paket seperti Excel dapat mencakup DBMS yang belum sempurna atau bisa dengan mudah menjadi jembatan dengan lainnya, paket-paket spreadsheet tersebut bisa menangani beberapa sifat dari SPK/DSS berorientasi database dari AIS SIGDSS, terutama manipulasi untuk pengetahuan deskriptif.
  • SPK/DSS berorientasi pemecah masalah dari H & W (solver-oriented DSS) sama dengan SPK/DSS berorientasi model dari AIS SIGDSS (model-driven DSS).
  • SPK/DSS berorientasi aturan dari H & W (rule-oriented DSS) mencakup hampir semua SPK/DSS berorientasi pengetahuan, penambangan data, dan penerapan sistem pakar dari AIS SIGDSS (knowledge-driven DSS, data mining, and management ES applications). 
  •  SPK/DSS campuran dari H & W (compound DSS) mengintegrasikan dua atau lebih dari yang dsiebutkan di atas dan berkaitan dengan konsep yang sama dengan AIS SIGDSS.
4. Apa saja daftar dari kemampuan SPK/DSS institusional dan SPK/DSS ad hoc?

Suatu SPK/DSS institusional direncanakan dan dikembangkan untuk menangani keputusan berulang. SPK/DSS ini harus memiliki fleksibilitas untuk menangani keputusan dalam manifestasi yang berbeda, dengan data yang berbeda, dari waktu ke waktu. SPK/DSS tersebut cenderung digunakan untuk kontrol manajerial dan tingkat operasional.

Suatu SPK/DSS ad hoc dikembangkan untuk menangani masalah hanya satu kali saja. Masalah-masalah seperti ini biasanya muncul di tingkat pengendalian strategis dan pengendalian manajemen. SPK/DSS seperti ini tidak perlu memiliki derajat yang sama fleksibilitasnya seperti SPK/DSS institusional untuk menangani variasi-variasi masalah. Namun, masalah yang tidak diharapkan berulang bisa saja nyatanya sering berulang, atau SPK/DSS ini berubah sehingga bisa diterapkan pada masalah lain juga.

5. Apa yang dimaksud dengan istilah SPK/DSS yang siap pakai?

Suatu SPK/DSS yang siap pakai adalah produk software SPK/DSS yang dirancang untuk digunakan, dengan modifikasi yang seminimal mungkin, oleh beberapa organisasi yang memiliki kebutuhan pengambilan keputusan yang sebanding. SPK/DSS tersebut sering dirancang untuk industri tertentu (misalnya, rumah sakit) atau area fungsional (misalnya, keuangan).

Daftar link terkait review topik: Konsep Sistem Pendukung Keputusan, Metodologi, dan Teknologi:

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...