Sawyer (1999) menjelaskan apa yang dia sebut sebagai "tujuh kesalahan besar dalam proses pengambilan keputusan." Ini adalah perangkap umum yang terjadi dalam pengambilan keputusan yang seringkali tanpa disadari si pengambil keputusan. Mereka semua saling terkait. Tujuh kesalahan besar ini adalah:
- Percaya bahwa Anda sudah memiliki semua jawaban (tidak ada usaha untuk mencari informasi di luar atau keahlian Anda).
- Mengajukan pertanyaan yang salah (Anda perlu informasi yang tepat untuk membuat keputusan).
- Ego yang sudah kuat (ego setan tua, yaitu pembuat keputusan merasa dia yang benar dan menolak untuk mundur dari kebijakan atau keputusan yang buruk).
- Memutuskan sesuatu dengan berdasarkan inisiatif sendiri atau persepsi sendiri dan mengabaikan rencana yang sudah ditentukan atau bantuan-bantuan lainnya, dan tanpa menggunakan kemampuan atau pengalaman yang diperlukan (Dengan tidak mencari informasi, sebuah organisasi menghemat uang dan membuat keputusan yang buruk).
- Semua berjalan karena ikut-ikutan: jika sesuatu berhasil untuk mereka, itu akan berhasil juga untuk kita (menyontek ide-ide orang lain harus benar-benar melibatkan pemahaman yang dalam mengapa dan bagaimana mereka berhasil).
- Tidak mau mendengar yang buruk/jahat (mencegah dan mengabaikan saran yang negatif - mengabaikan si penasehat beserta berita buruknya).
- Tidak membuat keputusan adalah sama dengan membuat keputusan yang buruk (penundaan adalah belum tentu teknik manajerial yang baik).
Tentu saja, semua itu akan menyebabkan suatu keputusan yang buruk dan biaya tinggi yang tidak perlu baik untuk perusahaan dan individu (termasuk dipecat). Kebanyakan dari kesalahan tersebut nampak melibatkan masalah perilaku dan kurangnya informasi dan keahlian yang menyebabkan kurangnya objektivitas dalam proses pengambilan keputusan.
Sumber: Based on D.C. Sawyer, Getting It Right: Avoiding the High Cost of Wrong Decisions, Boca Raton, FL: St. Lucie Press, 1999.
Comments
Post a Comment