Skip to main content

Fungsi Sistem Manajemen Basis Data

Berikut adalah fungsi Sistem manajemen Basis Data (DBMS) menurut dua pakar basis data, yaitu C.J. Date dan Connoly & Begg.

Menurut Date, fungsi Sistem Manajemen basis Data (DBMS), adalah sebagai berikut:
  • Data Definition Language (DDL)
DDL adalah sebuah bahasa yang memungkinkan Administrator Sistem Basis Data (DBA) atau pengguna lainnya mendeskripsikan dan memberi nama suatu entitas,atribut, relasi data, dan juga integritas dan keamanan data.
  • Data Manipulation Language (DML)
DML adalah bahasa yang menyediakan satu set operasi untuk mendukung pengoprasian manipulasi data dasar pada basis data.Data yang akan dimanipulasi meliputi:
    • Penambahan data pada basis data (Add)
    • Modifikasi data pada basis data (Alternate)
    • Pengembalian data pada basis data (Recovery)
    • Penghapusan data pada basis data (Deleting)
  • Data Security and Integrity
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus dapat mengecek keamanan dan integritas data yang disimpan dan didefinisikan oleh DBA.
  • Data Recovery and Concurrency
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus dapat mengatasi masalah yang timbul oleh kesalahan sistem atau kerusakan hardware sehingga data yang hilang atau rusak dapat diambil kembali. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) juga harus mengontrol pengaksesan data jika data diakses bersamaan oleh lebih dari satu pengguna.
  • Data dictionary
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus memiliki data dictionary. Informasi Repository terpusat tentang data seperti arti, hubungan ke data lain, asal, penggunaan, dan format.
  • Data performance
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus dapat menangani semua pekerjaan dan fungsi seefisien mungkin.


Sedangkan menurut Connolly and Begg, fungsi-fungsi Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) adalah sebagai berikut:
  • Data storage, Retrival, dan Update
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus dilengkapi dengan kemampuan untuk menyimpan, mengambil, dan meng-update data.
  • A User-Accessible Catalog
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus memiliki sebuah dokumen yang berisikan seluruh data yang disimpan dan dapat diakses oleh pengguna.
  • Transaction Support
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus memiliki system yang dapat menjamin semua kegiatan yang berhubungan dengan alternasi data, sesuai dengan transaksi yang dilakukan.
  • Concurrency Control Service
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) menyediakan system yang menjamin basis data diupdate dengan benar jika ada dua atau lebih user yang mengupdate basis data secara bersamaan.
  • Recovery Service
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus menyediakan cara untuk memperbaiki basis data yang mengalami kerusakan.
  • Authorization Service
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) menyediakan batasan agar hanya pengguna yang berhak yang dapat mengakses ke basis data.
  • Support to Communication Data
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus dapat berintegrasi dengan perangkat lunak komunikasi.
  • Integrity Service
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus harus menjamin bahwa perubahan apapun dalam basis data harus mengikuti aturan yang ditetapkan pada basis data tersebut.
  • Service to promote Data Independence
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) harus mencakup fasilitas yang mendukung independensi program struktur basis data.


Referensi:
  • Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design, implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education.
  • C.J., Date (2000). An Introduction to Database System. 7th Edition. AddisonWesley Publishing Company Inc., Cambridge, Massachussets. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...