Skip to main content

Komponen dan Fasilitas Sistem Manajemen Basis Data

Komponen-komponen Sistem Manajemen basis Data

Menurut Connolly and Begg, terdapat 5 komponen utama dalam DBMS. Kelima komponen tersebut adalah 1) Hardware, 2) Software, 3) Data, 4) Prosedur, dan 5) Manusia.

1. Hardware
Aplikasi DBMS memerlukan hardware untuk menjalankan prosesnya, hardware tersebut bisa berupa satu unit komputer, satu unit mainframe,hingga satu jaringan komputer.

2. Software
Komponen software terdiri dari software itu sendiri dan program-program aplikasi,bersama-sama dengan sistem operasi,termasuk software jaringan jika DBMS digunakan melalui sebuah jaringan.

3. Data
Data berfungsi sebagai  sebuah jembatan, karena menghubungkan komponen-komponen mesi(hardware dan software)dengan komponen-komponen manusia(procedure dan people)

4. Procedure
Procedure merupakan instruksi dan aturan yang digunakan untuk merancang dan menggunakan suatu database.

5. People
User yang terlibat dalam lingkungan DBMS adalah data dan database administrator,database designers,application developers, dan end users


Fasilitas-fasilitas Sistem Manajemen Basis Data

Menurut  Connolly dan Begg, fasilitas-fasilitas DBMS sebagai berikut ini:

1. Mendefinisikan basic data, biasanya menggunakan suatu Data Definition Langauge(DDL)yang berguna untuk memberikan fasilitas kepada pengguna untuk mendeklarasikan tipe data,struktur dan isi data yang disimpan ke dalam basic data tersebut.

2. Memperbolehkan pengguna untuk menambah data,mengubah data,meghapus data, dan menemukan data.Dengan menggunakan suatu Data Manipulation Language(DML) biasanya ada suatu fasilitas untuk melayani pengaksesan data yang disebut sebagai Query Language.Bahasa query yang paling sering diakui adalah Query Language(SQL),yang secara de facto merupakan standar bagi Sistem Manajemen Basis Data.

3. Menyediakan pengendalian akses ke dalam basis data, misalnya:
  • Sistem keamanan, yang mencegah user asing untuk mengakses basic data.
  • Sistem integritas, yang memelihara konsistensi dari data yang tersimpan.
  • Sistem pengawasan konkurensi, yang memungkinkan akses secara bersamaan dalam basic data.
  • Ssitem pengawasan pemulihan, yang memungkinkan basic data menyimpan ke kedudukan konsisten sebelumnya saat terjadi kesalahan pada perangkat lunak atau perangkat keras.
  • Katalog akses user, yang berisikan deskripsikan dari data di dalam basic data tersebut.

Referensi: 
  • Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design, implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...