Keuntungan dan Kerugian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Keuntungan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010,p26), keuntungan penggunaan DBMS adalah sebagai berikut:
  • Kontrol redudansi data
Pendekatan basis data untuk menghilangkan redudansi dengan mengintegrasikan file-file sehingga salinan data yang sama tidak disimpan. Walau begitu, penggunaan pendekatan basis data tidak dapat menghilangkan redudansi sepenuhnya tetapi hanya mengontrol jumlah redudansi.
  • Konsistensi data
Pengurangan redudansi secara otomatis akan meningkatkan konsistensi data.
  • Sharing data
Basis data milik sebuah organisasi dapat dimanfaatkan oleh seluruh bagian organisasi yang berhak mengakses data tersebut.
  • Meningkatkan integrirtas data
Integritas basis data mengacu pada validitas dan konsistensi data yang tersimpan. Integritas menunjukan batasan dan aturan yang tidak boleh dilanggar dalam sebuah basis data.
  • Meningkatkan keamanan data
Keamanan basis daya merupakan perlindungan basis data dari pihak yang tidak berhak. Hal ini dapat dilakukan dengan member use sebuah username dan password serta melakukan pembagian hak akses bagi pengguna (Retrival, insert, update,delete).
  • Meningkatkan standar-standar
Peningkatan integrasi memungkinkan administrator (DBA) untuk menetapkan standarisasi. Contoh nya penetapan format data untuk memfasilitasi pertukaran data antar system, konvensi penamaan, standarisasi dokumentasi, prosedur update,dan aturan pengaksesan.
  • Skala ekonomi
Menyatukan data operasional organisasi dalam basis data,dan membuat serangkaian aplikasi yang bekerja pada sumber data tunggal untuk menghemat pengeluaran.
  • Menyeimbangkan kebutuhan yang saling berlawanan
Penyeimbangan kebutuhan yang bertentangan dapat dikontrol oleh administrator (DBA) sehingga Sistem manajemen Basis Data (DBMS) dapat berfungsi dengan baik dan keseimbangan pemenuhan kebutuhan bisa tercapai.
  • Meningkatkan akses dan respons data
Sebagai hasil dari integrasi, data yang melewati batasan departemen dapat langsung diakses oleh end user.
  • Meningkatkan produktifitas
DBMS menyediakan fungsi-fungsi standar yang memungkinkan programmer untuk berkonsentrasi pada fungsifungsi khusus yang dibutuhkan user tanpa perlu memikirkan detil implementasi yang terlalu ruinci. Hal ini akan meningkatkan produktivitas programmer dan memangkas waktu pengembangan.
  • Meningkatkan perawatan melalui data independence
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) memisahkan aplikasi dengan file data segingga aplikasi menjadi independen dan perubahan pada data tidak mempengaruhi aplikasi.
  • Meningkatkan Concurrency
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) dapat mengelola pengaksesan data sehingga data dapat dieakses secara bersamaan tanpa saling mempengaruhi sama lain.
  • Meningkatkan layanan backup dan recovery.
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) memberikan fasilitas untuk meminimalisasikan jumlah pemrosesan yang hilang. Hal ini mendukung fungsi backup file pada system berbasis file sebagai keamanna lanjutan.


Kerugianan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2010, p80-81), kerugian Sistem Manajemen Basis Data (DBMS):
  • Kompleksitas
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) memiliki kompleksitas tinggi demi menjamin fungsionalitas yang baik.
  • Ukuran
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) membutuhkan media penyimpanan yang sangat besar agar DBMS bisa berjalan dnegan efisien, hal ini disebabkan kompleksnya fungsionalitas Sistem manajemen Basis Data (DBMS) itu sendiri.
  • Meningkatkan biaya untuk tambahan perangkat keras
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) membutuhkan media penyimpanan yang besar. Hal ini akan mempengaruhi biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan Sistem manajemen Basis Data (DBMS) karena perusahaan akan perlu membeli perangkat penyimpanan yang berukuran besar.
  • Meningkatkan biaya untuk Sistem manajemen Basis Data (DBMS)
Biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan Sistem manajemen Basis Data (DBMS) bervariasi tergantung dari kebutuhan, lingkungan dan fungsionalitas yang diberikan.
  • Meningkatkan biaya untuk konversi data
Dalam menerakan Sistem manajemen Basis Data (DBMS), aplikasi ang telah berjalan kemungkinan tidak kompatibel dengan Sistem manajemen Basis Data (DBMS). Karena hal ini dibutuhkan biaya tambahan untuk mengubah aplikasi yang telah ada ke bentuk yang kompatibel dengan Sistem manajemen Basis Data (DBMS). Disamping itu dibutuhka pula biaya untuk pelatihan karyawan agar dapat mengoprasikan Sistem manajemen Basis Data (DBMS).
  • Kinerja
Sistem manajemen Basis Data (DBMS) akan menyebabkan beberapa aplikasi tidak dapat bekerja secepat semestinya. Hal ini dikarenakan Sistem manajemen Basis Data (DBMS) diciptakan untuk melayani berbagai aplikasi sehingga kemungkinan besar akan ada hambatan dalam kinerja aplikasi yang menggunakan DBMS.
  • Dampak kegagalan yang lebih besar
Dalam penerapan Sistem manajemen Basis Data (DBMS), akan terjadi sentralisasi system pada Sistem manajemen Basis Data (DBMS). Hal ini berarti system sangat bergantung pada Sistem manajemen Basis Data (DBMS) dan semua bagian system terkait satu sama lain sehingga jika ada kegagalan pada satu bagian system, kegiatan operasional akan terhenti.

Referensi: 
  • Connolly, T., Begg, C. 2010. Database Systems: a practical approach to design, implementation, and management. 5th Edition. America: Pearson Education

No comments:

Post a Comment