Technology Acceptance Model (TAM) adalah landasan teoritis untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan individu terhadap sistem teknologi informasi. TAM pertama kali diusulkan oleh Davis (1989) dalam tesis Doktoralnya. Model Penerimaan Teknologi (TAM) yang telah dikembangkan oleh Davis (1989) adalah salah satu model penelitian yang paling populer untuk memprediksi penggunaan dan penerimaan sistem informasi dan teknologi oleh pengguna individual. TAM telah dipelajari dan diverifikasi secara luas oleh berbagai studi yang menguji perilaku penerimaan teknologi individual dalam konstruksi sistem informasi yang berbeda-beda.
TAM didasarkan pada Theory of Reasoned Action (TRA), yang menunjukkan bahwa perilaku sosial didorong oleh sikap dan niat untuk melakukan. Menurut TRA, individu seringkali bertindak karena mereka ingin melakukannya dalam konteks dan waktu yang tersedia. Theory of Reasoned Action (TRA) dikembangkan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein. TRA merupakan derivasi penelitian sebelumnya yang dimulai dari teori sikap (theory of attitude) yang mempelajari tentang sikap (attitude) dan perilaku (behavior)
TAM mengadopsi hubungan kausal TRA untuk menjelaskan bagaimana variabel eksternal mempengaruhi keyakinan (belief/perceive), sikap (attitude), niat perilaku pengguna (behavioral intention to use), dan penggunaan aktual dari teknologi (actual usage of technology).
TAM mengadopsi dua faktor persepsi, yaitu: Perceived usefulness and perceived ease of use (persepsi kegunaan yang dirasakan dan persepsi atas kemudahan penggunaan yang dirasakan). Baik perceived usefulness maupun perceived ease of use akan dipengaruhi oleh variabel eksternal. Variabel eksternal adalah hubungan antara keyakinan dari dalam, sikap, niat, dan perbedaan-perbedaan pribadi, keadaan, dan perilaku.
Gambar: Model TAM (License: CC BY 3.0) |
TAM banyak digunakan oleh peneliti untuk memberikan penjelasan tentang perilaku penggunaan teknologi informasi. TAM diimplementasikan dan diuji di perbankan online, belanja online, e-government, imigrasi, e-commerce. Bagi TAM, kepercayaan pengguna menentukan sikap terhadap penggunaan sistem. Niat perilaku, pada gilirannya, ditentukan oleh sikap terhadap penggunaan sistem ini. Akhirnya, niat perilaku mengarah pada perilaku yang sebenarnya.
Gambar: Ilustrasi implementasi TAM |
Perceived Usefullness (Persepsi Kegunaan)
Perceived Usefulness (PU) mengacu pada sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu akan meningkatkan kinerjanya. Perceived Usefullness (persepsi kegunaan) pada model TAM mencerminkan efektivitas, kinerja, dan produktivitas yang terkait dengan pekerjaan.
Perceived Ease of Use (Persepsi Kemudahan Penggunaan)
Perceived ease of use (PEOU) mengacu pada sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan sistem tertentu adalah mudah (tanpa usaha).
Konsep tentang perceived usefulness (PU) dan perceived ease of use (PEOU) adalah penilaian subyektif individu tentang kegunaan dan kemudahan terhadap sistem tertentu. Perceived usefulness and perceived ease of use adalah hal yang berbeda namun merupakan hal yang masih terkait. Di TAM, perceived usefulness adalah faktor kepercayaan utama, dan perceived ease of use adalah faktor kepercayaan sekunder dalam menentukan niat perilaku terhadap penggunaan teknologi informasi.
Attitude toward using (Sikap terhadap penggunaan)
Sikap manusia terhadap penggunaan sistem teknologi baik secara efektif dalam kehidupan sehari-hari
Behavioral Intention to Use (Niat perilaku untuk menggunakan)
Niat perilaku mencerminkan sejauh mana seseorang bermaksud menggunakan sistem, produk atau layanan teknologi tertentu.
Actual System Use (Penggunaan aktual)
Penggunaan aktual mengacu pada frekuensi, waktu, (dan mungkin uang) yang dicurahkan pada sistem tertentu.
Referensi:
Referensi:
- Davis, F.D, Bagozzi, P R ,Warshaw P “User acceptance of computer technology: A comparison of two theoretical models, Management Science, 1989, 35 982‐1003.
- Davis, F. D. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information
- Fishbein, I. A. (1967). Understanding Attitudes and Predicting Social Behaviour.
Comments
Post a Comment