Dalam komunikasi massa, pandangan yang lebih bernuansa adalah bahwa peranan audiens dalam proses penerimaan komunikasi terbukti sangat diperlukan. Model-model komunikasi persuasif mulai mengintegrasikan interaksi antara pengirim dan penerima pesan. Hal ini berkisar antara model-model komunikasi linier (yaitu dimana informasi disalurkan dari pengirim ke penerima melalui proses step-by-step) hingga ke model komunikasi transaksional (yaitu dimana pertukaran informasi menjadi lebih cair dan kedua belah pihak antara pengirim dan penerima untuk saling berpartisipasi). Sangatlah penting untuk memahami perbedaan antara model-model tersebut untuk mempersuasi audiens dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil-hasil perubahan perilaku yang diharapkan melalui pesan-pesan media sosial. Berikut di bawah ini adalah beberapa perbedaan ciri-ciri model komunikasi linier dan transaksional:
Ciri-ciri model komunikasi linear:
- One-to-many (bersifat satu arah sehingga sering disebut linear)
- Satu pesan tetapi dikirim beberapa kali
- Delivery melalui media cetak, radio, televisi
- Menganggap penerima memiliki karakteristik yang sama / homogen
- Limited power/komunikasi yang terbatasa pada sisi penerima
- Bukan yang paling efektif dalam membujuk/mempengaruhi penerima
Ciri-ciri model komunikasi modern/transaksional dalam beberapa poin adalah kebalikan dari komunikasi linear:
- Many to many (dari banyak orang ke banyak orang sehingga disebut transaksional --> karena di dalamnya terjadi pertukaran pesan/pengaruh/dsb)
- Tidak hanya satu pesan yang bisa dikirim beberapa kali, tetapi banyak pesan yang saling bertukaran (terjadi pertukaran pesan/pengaruh)
- Dalam banyak hal komunikasi dilakukan melalui platform media web 2.0
- Penerima pesan disadari memiliki berbagai macam karakteristik / heterogen
- Power penerima pesan dalam komunikasi boleh dikatakan setara dengan si pengirim pesan dala arti saling bertukar pesan.
Comments
Post a Comment