Ciri-ciri Model Komunikasi Linier vs Transaksional

Dalam komunikasi massa, pandangan yang lebih bernuansa adalah bahwa peranan audiens dalam proses penerimaan komunikasi terbukti sangat diperlukan. Model-model komunikasi persuasif mulai mengintegrasikan interaksi antara pengirim dan penerima pesan. Hal ini berkisar antara model-model komunikasi linier (yaitu dimana informasi disalurkan dari pengirim ke penerima melalui proses step-by-step) hingga ke model komunikasi transaksional (yaitu dimana pertukaran informasi menjadi lebih cair dan kedua belah pihak antara pengirim dan penerima untuk saling berpartisipasi). Sangatlah penting untuk memahami perbedaan antara model-model tersebut untuk mempersuasi audiens dengan sebaik-baiknya untuk mencapai hasil-hasil perubahan perilaku yang diharapkan melalui pesan-pesan media sosial. Berikut di bawah ini adalah beberapa perbedaan ciri-ciri model komunikasi linier dan transaksional:

Ciri-ciri model komunikasi linear:
  1. One-to-many (bersifat satu arah sehingga sering disebut linear) 
  2. Satu pesan tetapi dikirim beberapa kali
  3. Delivery melalui media cetak, radio, televisi 
  4. Menganggap penerima memiliki karakteristik yang sama / homogen
  5. Limited power/komunikasi yang terbatasa pada sisi penerima
  6. Bukan yang paling efektif dalam membujuk/mempengaruhi penerima
Ciri-ciri model komunikasi modern/transaksional dalam beberapa poin adalah kebalikan dari komunikasi linear:
  1. Many to many (dari banyak orang ke banyak orang sehingga disebut transaksional --> karena di dalamnya terjadi pertukaran pesan/pengaruh/dsb)
  2. Tidak hanya satu pesan yang bisa dikirim beberapa kali, tetapi banyak pesan yang saling bertukaran (terjadi pertukaran pesan/pengaruh)
  3. Dalam banyak hal komunikasi dilakukan melalui platform media web 2.0
  4. Penerima pesan disadari memiliki berbagai macam karakteristik / heterogen
  5. Power penerima pesan dalam komunikasi boleh dikatakan setara dengan si pengirim pesan dala arti saling bertukar pesan.

No comments:

Post a Comment