Skip to main content

Pengertian Kecerdasan Kolektif

Teori Partisipatif bertujuan untuk melibatkan sebanyak mungkin audiens untuk ikut berpartisipasi, tidak hanya secara individual, tetapi secara kolektif. Melalui teori partisipatif ini komunikasi berjalan bukan secara vertical / top-down (satu arah), melainkan secara horizontal (dua arah). Ketika satu orang saja yang menyampaikan informasi maka pesan yang disampaikan hanya berdasarkan cara pandang si penyampai pesan saja, sedangkan jika dua orang atau lebih saling berinteraksi, berdiskusi dan saling berpartisipasi maka informasinya menjadi lebih kaya. Semakin banyak orang yang terlibat dalam penyelesaian suatu masalah, maka semakin baik hasil yang bisa dicapai karena setiap individu saling bersaing dan berkolaborasi sehingga pengambilan keputusannya pun menjadi lebih obyektif. Inilah yang dimaksudkan dengan Kecerdasan Kolektif (atau Collective Intelligence). Setiap individu yang terlibat membentuk jaringan komunitas dimana setiap individu didalamnya memiliki informasi, informasi tersebut saling diinteraksikan yang nantinya keputusannya dapat diterima dan dibagikan secara kolektif.

Jadi memang teori partisipatif didasarkan pada salah satu konsep yang banyak digunakan oleh media sosial: collective intelligence atau kecerdasan kolektif. Kecerdasan Kolektif (atau  collective intelligence) didefinisikan sebagai kemampuan kelompok untuk memecahkan lebih banyak masalah daripada masalah para anggotanya secara individual. Ada wisdom dalam kerumunan orang banyak, dan setiap orang pada dasarnya adalah ahli dalam sesuatu. Fenomena ini telah dijuluki crowd-sourcing, peer production, dan Wikinomics, dan didasarkan secara luas pada premis bahwa kelompok-kelompok dari para individu melakukan hal-hal secara kolektif yang cerdas.



Contoh-contoh

Wikipedia adalah contoh yang ideal dan bagus tentang bagaimana kontributor dari seluruh dunia secara kolektif menciptakan ruang untuk berbagi informasi yang berkualitas tinggi tanpa kontrol yang terpusat; siapa pun dapat berkontribusi dan mengubah apa pun kapan saja. Media sosial telah menyediakan ruang di mana pengorganisasian dan pembagian lebih mudah dari sebelumnya, sementara teknologi media massa tradisional tidak mengizinkan jenis partisipasi seperti ini.

Contoh lain adalah stackoverflow, quora dan masih banyak contoh-contoh yang lain.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...