Perbedaan Serif vs Sans-Serif

Serif versus sans serif adalah cara paling sederhana untuk mengkategorikan jenis huruf; jenisnya memiliki serif atau dekorasi seperti ekor di ujung huruf atau sans-serif yang artinya tidak ada serif (sans adalah bahasa Prancis artinya "tanpa"). Serif adalah dekorasi kecil di akhir/ujung huruf. Times, New Century Schoolbook, Bookman, dan Palatino adalah contoh-contoh font serif. Helvetica, Verdana, Arial, Optima, dan Avant Garde adalah sans serif.
Serif: ada dekorasi/ekor di ujung font, sans-serif: tidak ada dekor/ekor di ujung font

Penggunaan Serif vs Sans-Serif

Pada halaman media cetak (koran), font serif secara tradisional digunakan untuk teks pada tubuh berita karena serif lebih mudah membantu mata pembaca di sepanjang garis teks. Font Sans serif, di sisi lain, digunakan untuk judul. Tetapi pada dunia komputer standar, resolusi monitor 72 dpi tidak sama dengan dunia cetak (koran), dan dapat dikatakan bahwa font sans serif jauh lebih mudah dibaca dan menarik ketika digunakan dalam ukuran teks di layar. Memang, pemilihan yang seksama antara font sans serif yang dirancang untuk dapat dibaca dalam ukuran kecil (seperti Tahoma atau Verdana) lebih masuk akal ketika Anda menyajikan sejumlah besar teks di layar. Font Times dengan ukuran 9-point mungkin terlihat terlalu ruwet dan melelahkan untuk dibaca. Tetapi font serif yang tebal untuk judul bisa menyajikan pesan keanggunan karakter dalam tata letak grafis. Gunakan apa yang tepat untuk sistem delivery kita, yang mungkin tidak selalu sama ketika kita melihat dan mencetak materi di atas kertas vs layar komputer.

No comments:

Post a Comment