Skip to main content

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik:
  • Pernyataan Logika
  • Argumen (valid/tidak valid)
  • Pernyataan Universal/Eksistensial
  • Kombinasi
  • Fungsi

--o0o--

1. Buatlah tabel kebenaran untuk statement berikut ini: ∼p ∨  q → ∼q

Jawab:


2. Gunakan simbol-simbol untuk menuliskan bentuk logika argument di bawah ini, dan kemudian gunakan tabel kebenaran untuk menguji validitas argumen tersebut. Tunjukkan kolom mana saja yang menyajikan premise-premise dan kolom mana yang menyajikan conclusion, dan sertakan juga beberapa kata penjelasan yang menunjukkan bahwa Anda sudah memahami tentang validitas.
If Tommy is not on team Alpha, then Harris is on team Bravo.
If Harris is not on team Bravo, then Tommy is on team Alpha.
∴ Tommy is not on team Alpha or Harris is not on team Bravo.
Jawab:
Misalkan p adalah “Tommy is on team Alpha” dan q adalah “Harris is on team Bravo.” Maka bentuk dari argumen tersebut adalah seperti berikut:
∼p →q 
∼q → p  
∴ ∼p∨ ∼q

3. Tuliskan negasi untuk masing-masing statemen berikut:
a. ∀ bilangan riil x, if x2 ≥ 1 then x > 0.
b. ∃ film m sedemikian rupa sehingga m lebih dari 4 jam durasi

Jawab:
a. ∃ sebuah bilangan riil x sedemikian rupa sehingga  x2 ≥ 1 dan x ≯ 0. Dengan kata lain, ∃ sebuah bilangan riil x sedemikian rupa sehinggan x2 ≥ 1 dan x ≤ 0.

b. ∀ film m, m tidak lebih dari atau sama dengan 4 jam durasinya. (atau: ∀ film m, m tidak lebih dari 4 jam durasinya.)
4. Pertimbangkan untuk memilih lima anggota dari suatu kelompok yang berisi dua belas orang untuk bekerja dalam suatu team untuk suatu project tertentu. Berapa banyak kemungkinan jumlah team yang berbeda yang berisi lima orang bisa didapatkan?

Jawab:
Jumlah team yang berbeda yang berisi lima orang adalah sama dengan jumlah subset yang berisi 5 (atau kombinasi-5) yang bisa dipilih dari himpunan yang berisi 12 anggota.

Jadi ada 792 team yang berbeda yang terdiri dari lima orang.
5. Misalkan X = {1, 5, 9} dan Y = {3, 4, 7}.
Definisikan f : X → Y dengan ketentuan bahwa f (1) = 4, f (5) = 7, f (9) = 4.
Apakah f one-to-one? Jelaskan jawaban Anda.

Jawab:
f bukan one-to-one karena f (1) = 4 = f (9) dan 1 != 9. f bukan onto karena f (x) != 3 untuk semua x di dalam X.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...