Skip to main content

Karakteristik Atribut-Atribut Untuk Metrics Software Yang Efektif

Ratusan metrik sudah dicoba diusulkan untuk software komputer, tetapi tidak semua memberikan poin yang praktis kepada software engineer. Beberapa pengukuran terlalu kompleks, beberapa yang lain terlalu esoteris sehingga tidak banyak profesional yang mau memahaminya, dan beberapa yang lainnya menabrak gagasan intuitif dasar tentang apa sebenarnya software yang berkualitas tinggi itu. 

Ejiogu mendefinisikan seperangkat atribut yang harus ada dalam metrik software yang efektif. Metrik dan pengukuran-pengukuran yang mengarah kesitu haruslah:
  • Sederhana dan dapat dihitung. Sebuah metric seharusnya mudah dipelajari mengenai bagaimana metric tersebut diturunkan. Perhitungan metric seharusnya dapat dilakukan tanpa menyita terlalu banyak waktu dan usaha.
  • Persuasif secara empiris dan intuitif. Metrik harus memenuhi gagasan intuitif para engineer tentang atribut produk yang sedang dipertimbangkan (mis., metrik yang mengukur kohesi modul harus meningkat nilainya sejalan dengan meningkatnya tingkat kohesi).
  • Konsisten dan objektif. Metrik harus selalu menghasilkan hasil yang tidak ambigu dan obyektif. 
  • Konsisten dalam penggunaan unit dan dimensi. Perhitungan matematis dari metrik harus menggunakan langkah-langkah yang tidak akan menghasilkan kombinasi unit yang aneh. Misalnya, mengalikan orang-orang di tim proyek dengan variabel-variabel bahasa pemrograman akan menghasilkan kombinasi unit yang mencurigakan dan secara intuitif tidak persuasif.
  • Tidak bergantung pada bahasa pemrograman. Metrik harus didasarkan pada model requirements, model desain, atau struktur program itu sendiri dan tidak tergantung pada sintaks atau semantik bahasa pemrograman.
  • Mekanisme yang efektif untuk mendapatkan feedback berkualitas. Artinya, metrik harus memberi kita informasi yang dapat menghasilkan produk akhir berkualitas lebih tinggi.
Meskipun sebagian besar metrik software memenuhi atribut ini, beberapa metrik yang umum digunakan mungkin gagal memenuhi satu atau dua di antara karakteristik di atas.

--o0o--

Referensi: 
Software Engineering - A Practitioner's Approach - Roger S. Pressman / Bruce R. Maxim

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at