Skip to main content

Penjadwalan dalam Proyek Software - Tinjauan Sekilas

Apa yang dimaksud dengan "penjadwalan" dalam proyek software?
Kita telah memilih process model yang sesuai, kita telah mengidentifikasi tugas-tugas software engineering yang harus dilakukan, kita memperkirakan jumlah pekerjaan dan jumlah orang, kita tahu tenggat waktunya, kita bahkan telah mempertimbangkan risikonya. Sekarang saatnya menghubungkan titik-titik tersebut. Artinya, kita harus membuat jaringan tugas dalam software engineering yang akan mendorong kita menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Setelah jaringan tersebut dibuat, kita harus menetapkan tanggung jawab untuk setiap tugas, memastikan itu dilakukan, dan menyesuaikan jaringan tersebut karena ada risiko-risiko yang terjadi. Singkatnya, ini adalah yang disebut dengan penjadwalan dan pelacakan proyek software.

Siapa yang melakukannya?
Di tingkat proyek, manajer proyek software menggunakan informasi yang diminta dari para software engineer. Pada tingkat individu, para software engineer itu sendiri.

Mengapa hal ini penting?
Untuk membangun sistem yang kompleks, banyak tugas software engineering yang terjadi secara paralel, dan hasil pekerjaan yang dilakukan selama satu tugas mungkin memiliki efek mendalam pada pekerjaan yang harus dilakukan dalam tugas lain. Saling ketergantungan ini sangat sulit dipahami tanpa jadwal. Dan juga, hampir tidak mungkin untuk menilai kemajuan pada proyek software sedang atau besar tanpa jadwal terperinci.

Apa saja langkah-langkahnya?
Tugas software engineering yang ditentukan oleh model proses software disempurnakan untuk fungsionalitas yang akan dibangun. Upaya dan durasi dialokasikan untuk setiap tugas dan kemudian jaringan tugas (disebut juga "jaringan aktivitas") dibuat dengan cara yang mendorong tim untuk memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan.

Apa produk pekerjaan ini?
Jadwal proyek dan informasi terkait.

Bagaimana kita memastikan bahwa kita telah melakukannya dengan benar?
Penjadwalan yang tepat mensyaratkan bahwa: 
  1. semua tugas muncul di jaringan yang dibuat, 
  2. effort dan waktu dialokasikan secara tepat untuk setiap tugas, 
  3. saling ketergantungan di antara tugas-tugas ditunjukkan dengan benar, 
  4. sumber daya dialokasikan untuk pekerjaan yang harus dilakukan , dan 
  5. milestone dalam jarak dekat ditekankan sehingga kemajuan dapat dilacak.
--o0o--

Referensi: 
Software Engineering - A Practitioner's Approach - Roger S. Pressman / Bruce R. Maxim

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at