Skip to main content

Ruang Lingkup dan Kelayakan Proyek Software - Tinjauan Sekilas

Ruang lingkup proyek software menjelaskan fungsi dan fitur yang akan disampaikan kepada pengguna; data yang merupakan input dan output; "konten" yang disajikan kepada pengguna sebagai konsekuensi dari penggunaan software; dan kinerja, kendala, antarmuka, dan keandalan yang mengikat sistem. Lingkup didefinisikan menggunakan salah satu dari dua teknik berikut:
  1. Deskripsi naratif lingkup software dibuat setelah komunikasi dengan semua stakeholder.
  2. Satu set use cases dibat oleh para pengguna akhir.
Fungsi yang dijelaskan dalam pernyataan ruang lingkup (atau dalam use cases) dievaluasi dan dalam beberapa kasus disempurnakan untuk memberikan rincian lebih lanjut sebelum awal "estimasi" proyek. Karena "estimasi" biaya dan jadwal berorientasi fungsional, beberapa tingkat dekomposisi seringkali bermanfaat. Pertimbangan kinerja mencakup requirements untuk pemrosesan dan waktu respons. Berbagai macam constraints akan mengidentifikasi batasan-batasan yang akan ditempatkan pada software oleh hardware eksternal, memori yang tersedia, atau sistem lain yang ada.

Setelah ruang lingkup diidentifikasi (dengan persetujuan pengguna), sangatlah masuk akal untuk bertanya: “Bisakah kita mengembangkan software untuk memenuhi ruang lingkup ini? Apakah proyek ini layak? ”Sering kali, software engineer melewati pertanyaan-pertanyaan ini (atau didorong untuk melewatinya oleh manajer yang tidak sabar atau stakeholder lainnya), sehingga bisa terperosok dalam proyek yang akan gagal sejak awal.

Putnam dan Myers menyarankan bahwa pelingkupan tidaklah cukup. Setelah ruang lingkup dipahami, kita harus bekerja untuk menentukan apakah itu dapat dicapai dalam dimensi teknologi yang tersedia, uang, waktu, dan sumber daya. Hal ini adalah bagian penting, meskipun sering diabaikan, sebagai bagian dari proses "estimasi".

Saran
Kelayakan proyek adalah hal yang sangat penting, tetapi pertimbangan kebutuhan bisnis bahkan lebih penting. Tidak ada gunanya membangun sistem atau produk berteknologi tinggi yang tidak diinginkan siapa pun.

--o0o--

Referensi: 
Software Engineering - A Practitioner's Approach - Roger S. Pressman / Bruce R. Maxim

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at