Skip to main content

Pengertian Animasi 2-D, 2.5-D, dan 3-D

Animasi 2-D

Dalam animasi berbasis 2-D, perubahan visual yang membuat gambar bergerak hanya terjadi dalam suatu bidang kartesian dua dimensi (sumbu x dan sumbu y). Animasi 2-D dapat berupa animasi statis yang tidak mengubah posisi suatu titik atau animasi yang mengubah posisi dari satu titik ke titik lainnya (path animation). Animasi statis seperti misalnya perubahan warna suatu titik, efek gambar yang berkedip atau efek zooming. Path animation melibatkan perubahan posisi suatu titik dalam gambar ke posisi lainnya. Namun, perubahan posisi dalam path animation hanya melibatkan perubahan posisi dalam sumbu x dan sumbu y.

Animasi 2.5-D

Animasi berbasis 2.5-D merupakan animasi berbasis 2-D yang diberi efek ilusi sehingga seolah-olah animasi bergerak dalam ruang 3-D. Efek ilusi yang digunakan dalam animasi berbasis 2.5-D seperti misalnya embossing, shadowing, beveling dan highlighting. Tetapi gambar itu sendiri dan pergerakan dalam animasi 2.5-D tetap terjadi dalam ruang 2 dimensi, tetapi efek yang diberikan terhadap gambar (misalnya pemberian bayangan) membuat seolah-olah animasi bergerak dalam sebuah ruang 3 dimensi. Zaxwerks’ 3D Invigorator (www.zaxwerks.com), misalnya, memberikan efek-efek 3-D untuk text dan gambar dan sering disebut dengan “3D,” yang berjalan dalam ruang 2-D dan program yang sering digunakan adalah Adobe Illustrator, Photoshop, Fireworks, dan After Effects.

Animasi 3-D

Animasi berbasis 3-D merupakan animasi yang terjadi dalam sebuah ruang virtual 3 dimensi. Setiap objek dalam animasi berbasis 3-D memiliki sisi atas, bawah, samping kanan, samping kiri, depan dan belakang. Akibatnya objek dapat diamati secara 3 dimensi dalam ruang virtual. Tidak seperti animasi 2-D atau 2.5-D yang hanya bisa bergerak dalam sumbu x dan y, animasi 3-D dapat bergerak dalam sumbu x, y dan z. Animasi semacam ini biasanya di-render frame-demi-frame dengan program animasi 3D yang high-end seperti NewTek’s Lightwave atau AutoDesk’s Maya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)