Komputer, Teks, dan Berakhirnya Perang Fonts

Komputer dan Teks

Sejak sangat awal dalam pengembangan monitor komputer Macintosh, Apple memilih untuk menggunakan resolusi 72 pixel per inci. Ini sesuai dengan pengukuran standar industri percetakan (72 points per inci) dan memungkinkan para publisher dan designer desktop untuk melihat di monitor persis seperti apa hasil cetakan mereka nantinya (WYSIWYG - What You See Is What You Get). Selain itu, Apple membuat setiap pixel berbentuk persegi, sehingga memberikan pengukuran yang merata di semua arah. Hingga Macintosh ditemukan, dan standar video VGA ditetapkan untuk PC (pada 96 pixel per inci), pixel-pixel biasanya lebih tinggi dibanding lebar. Aspek rasio untuk pixel pada monitor EGA yang lama, misalnya, adalah 1.33: 1 lebih tinggi dibanding lebar. Resolusi monitor VGA dan SVGA untuk Macintosh dan Windows menampilkan pixel dengan aspek rasio 1: 1 (persegi).

Berakhirnya Perang Fonts

Pada tahun 1985, revolusi desktop publishing dipelopori oleh Apple dan komputer Macintosh, yang dikombinasi dengan produk perangkat lunak pengolah kata (word processing) dan layout halaman (page layout) yang memungkinkan printer laser 300 dpi resolusi tinggi dengan menggunakan perangkat lunak khusus untuk "menggambar" bentuk-bentuk karakter/huruf sebagai sebuah cluster pixel-pixel persegi yang dihitung dari geometri suatu karakter/huruf. Perangkat lunak khusus tersebut adalah Adobe PostScript. Software ini dilisensikan oleh Apple dan termasuk dalam firmware LaserWriter (printer laser dari Apple).

PostScript benar-benar merupakan sebuah metode untuk mendeskripsikan suatu gambar dalam arti konstruksi matematis (kurva Bézier), sehingga digunakan tidak hanya untuk menggambarkan karakter/huruf secara individual dari suatu font tetapi juga untuk mendeskripsikan seluruh ilustrasi dan seluruh halaman teks. Karena setiap karakter/huruf PostScript adalah rumus matematika, ia dapat dengan mudah diskalakan menjadi lebih besar atau lebih kecil sehingga terlihat langsung apakah ditarik pada 24 point atau 96 point, apakah printer adalah 300 dpi Laser-Writer atau resolusi tinggi 1200, 2400, atau bahkan penyesuai gambar 3600 dpi sesuai untuk hasil cetak terbaik atau tidak. Dan karakter-karakter (huruf-huruf) PostScript dapat ditarik lebih cepat dibanding dengan cara lama. Sebelum PostScript, perangkat lunak pencetakan melihat bentuk karakter dalam tabel bitmap yang berisi representasi pixel-pixel dari setiap karakter dalam setiap ukuran. PostScript dengan cepat menjadi standar dalam industri font pencetakan secara de facto untuk desktop publishing dan memainkan peran penting dalam kesuksesan awal komputer Macintosh Apple.

Ada dua jenis font PostScript: Type 3 dan Type 1. Teknologi font Type 3 lebih tua dibanding Type 1 dan dikembangkan untuk output ke printer; ini jarang digunakan oleh para pengembang multimedia. Saat ini sudah ada lebih dari 6.000 typefaces berbeda-beda dari Type 1 yang tersedia. Font-font Type 1 juga berisi hints, yang merupakan instruksi khusus untuk penyesuaian grid untuk membantu meningkatkan resolusi. Hints dapat berlaku untuk font secara umum atau untuk karakter-karakter tertentu pada resolusi tertentu.

Perusahaan-perusahaan lain kemudian mulai mengikuti Adobe masuk ke arena desktop publishing dengan sistem proprietary mereka sendiri dan sistem kompetitif mereka sendiri untuk outline font yang skalabel. Pada tahun 1989, Apple dan Microsoft mengumumkan upaya bersama untuk mengembangkan kurva-kurva font kuadratik yang lebih baik dan lebih cepat, yang disebut TrueType. Selain mencetak karakter-karakter yang halus pada printer, TrueType akan menarik/skala karakter-karakter ke monitor resolusi rendah (72 dpi atau 96 dpi). Lebih lanjut, Apple dan Microsoft tidak perlu lagi melisensikan teknologi PostScript dari Adobe untuk sistem operasinya, karena TrueType didasarkan pada teknologi Apple, dan itu dilisensikan ke Microsoft. Adobe dan Microsoft kemudian mengembangkan sistem manajemen font yang baru dan lebih baik dengan menggabungkan fitur-fitur terbaik dari PostScript dan TrueType, dan pada tahun 2007, OpenType menjadi standar internasional yang tersedia gratis untuk umum. Dengan demikian perang font sudah berakhir.

PERINGATAN: TrueType, OpenType, dan font PostScript tidak menampilkan (atau mencetak) persis sama, meskipun mereka mungkin menggunakan nama dan ukuran yang sama. Tiga teknologi tersebut menggunakan formula yang berbeda. Ini artinya bahwa word-wrapping dalam suatu textfield bisa saja berubah. Jadi, jika kita membuat suatu field atau suatu tombol yang pas dengan teks yang ditampilkan dengan font PostScript, perlu diketahui bahwa jika kita kemudian menampilkannya dengan font yang sama di TrueType atau OpenType, teks bisa saja terpotong atau terbungkus (wrapped), sehingga bisa merusak layout yang sudah kita buat.

No comments:

Post a Comment