Pengantar UML (Unified Modeling Language)

Hingga tahun 1995, konsep-konsep tentang object sudah mulai populer tetapi diimplementasikan dalam berbagai cara yang berbeda-beda oleh para developer. Setiap developer memiliki metodologi dan notasinya sendiri (mis., Booch, Coad, Moses, OMT, OOSE, SOMA). Kemudian pada tahun 1995, Rational Software menyatukan tiga pemimpin industri untuk menciptakan pendekatan tunggal untuk pengembangan sistem berorientasi object. Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh bekerja sama dengan yang lainnya untuk membuat seperangkat teknik diagram yang dikenal sebagai Unified Modeling Language (UML). Tujuan UML adalah untuk menyediakan kosakata yang sama dari istilah-istilah berorientasi object dan menyediakan teknik-teknik diagram yang cukup kaya untuk memodelkan setiap proyek pengembangan sistem mulai dari analisis hingga implementasi. Pada November 1997, Object Management Group (OMG) secara resmi menerima UML sebagai standar untuk semua developer object. Pada tahun-tahun berikutnya, UML telah melalui beberapa revisi kecil. Versi UML saat ini adalah Versi 2.5.

Versi 2.5 dari UML mendefinisikan sebanyak limabelas teknik menggambar diagram yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem. Diagram dikategorikan menjadi dua pengelompokan utama: satu untuk pemodelan struktur dari suatu sistem dan satunya lagi untuk pemodelan perilaku (behavior). Diagram struktur menyediakan cara untuk menyajikan data dan hubungan (relationship) yang statis dalam sistem informasi. Diagram struktur antara lain adalah diagram class, object, package, deployment, component, composite structure, dan diagram profile. Behavior diagram memberikan pada analis suatu cara untuk menggambarkan hubungan (relationship) yang dinamis antara instance atau object yang mewakili sistem informasi bisnis. Diagram ini juga memungkinkan pemodelan perilaku (behavior) dinamis dari suatu object secara individu sepanjang hidup object tersebut. Diagram perilaku (behavior) ini membantu analis dalam pemodelan functional requirements sistem informasi. Diagram pemodelan perilaku antara lain meliputi diagram activity, sequence, communication, interaction overview, timing, behavior state machine, protocol state machine, dan diagram use-case. Di bawah ini adalah gambaran umum tentang diagram-diagram tersebut.

Diagram Kategori Struktur
Nama Diagram: Class
Digunakan untuk: Mengilustrasikan hubungan antar classyang dimodelkan dalam sistem
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Object
Digunakan untuk: Mengilustrasikan hubungan antara object yang dimodelkan dalam sistem; digunakan ketika instance aktual dari class akan lebih baik dalam mengkomunikasikan model
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Package
Digunakan untuk: Mengelompokkan elemen UML lainnya bersama-sama untuk membentuk konstruksi tingkat yang lebih tinggi
Fase Utama: Analisis, Desain, Implementasi 
Nama Diagram: Deployment
Digunakan untuk: Menunjukkan arsitektur fisik sistem; juga dapat digunakan untuk menunjukkan komponen perangkat lunak yang digunakan pada arsitektur fisik
Fase Utama: Desain Fisik, Implementasi 
Nama Diagram: Component
Digunakan untuk: Mengilustrasikan hubungan fisik antara komponen perangkat lunak
Fase Utama: Desain Fisik, Implementasi 
Nama Diagram: Composite Structure Design
Digunakan untuk: Mengilustrasikan struktur internal class, yaitu hubungan di antara bagian-bagian class
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Profile
Digunakan untuk: mengembangkan ekstensi ke UML itu sendiri
Fase Utama: Tidak ada

Diagram Kategori Behavior (Perilaku)
Nama Diagram: Activity
Digunakan untuk: Mengilustrasikan alur kerja bisnis yang tidak tergantung pada class, aliran aktivitas dalam use case, atau desain rinci suatu metode
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Sequence
Digunakan untuk: Memodelkan perilaku object dalam use case; berfokus pada pengurutan aktivitas berdasarkan waktu
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Communication / Collaboration
Digunakan untuk: Memodelkan perilaku object dalam use case; fokus pada komunikasi / kolaborasi di antara sekumpulan object yang berkolaborasi dari suatu aktivitas
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Interaction Overview
Digunakan untuk: Mengilustrasikan gambaran umum tentang aliran kontrol suatu proses
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Timing
Digunakan untuk: Mengilustrasikan interaksi antara satu set objek dan perubahan status yang mereka lalui sepanjang sumbu waktu
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Behavioral State Machine (State chart)
Digunakan untuk: Memeriksa perilaku satu kelas
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Protocol State Machine
Digunakan untuk: Mengilustrasikan dependensi di antara berbagai interface dari class
Fase Utama: Analisis, Desain 
Nama Diagram: Use-Case
Digunakan untuk: Menangkap business requirements untuk sistem dan menggambarkan interaksi antara sistem dan lingkungannya
Fase Utama: Analisis
Tergantung pada tahap mana dalam proses pengembangan sistem, suatu diagram memainkan peran yang lebih penting. Dalam beberapa kasus, teknik diagram yang sama digunakan di seluruh proses pengembangan. Dalam hal ini, diagram dimulai dengan sangat konseptual dan abstrak. Ketika sistem dikembangkan, diagram berkembang sehingga memasukkan detil-detil yang akhirnya mengarah ke membuat dan mengembangkan code pemrograman. Dengan kata lain, diagram berkembang dimulai dari mendokumentasikan requirements hingga ke membuat desain. Secara keseluruhan, notasi yang konsisten, integrasi antar teknik diagram, dan penerapan diagram di seluruh proses pengembangan menjadikan UML bahasa yang kuat dan fleksibel untuk para analis dan developer.

No comments:

Post a Comment