Skip to main content

Pengantar USE CASE Dalam Analisa Sistem Informasi (2)

Contoh diagram use case
Sebuah use case menggambarkan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan beberapa hasil luaran. Setiap use case menggambarkan bagaimana pengguna memicu suatu event yang harus ditanggapi oleh sistem. Misalnya, dalam sistem toko penyewaan video, pelanggan mungkin menyewa DVD atau mengembalikan DVD, atau DVD mungkin menjadi terlambat waktu pengembaliannya. Tindakan menyewa atau mengembalikan DVD dan berlalunya waktu adalah semua peristiwa yang memicu serangkaian kegiatan sistem yang harus ditunjukkan. Dengan jenis pemodelan yang event-driven ini, segala sesuatu dalam sistem dapat dianggap sebagai respons terhadap beberapa event pemicu. Ketika tidak ada event, sistem akan diam, sabar menunggu event berikutnya untuk memicunya. Ketika event pemicu terjadi, sistem (dan orang-orang yang menggunakannya) merespons, melakukan tindakan yang ditentukan dalam use case, dan kemudian kembali ke status menunggu.
Dalam beberapa situasi, komplesitas prosesnya mungkin kecil, seperti tindakan yang dilakukan ketika DVD disewa dalam contoh sebelumnya. Dalam sistem yang lebih kompleks, use case mungkin memerlukan beberapa kegiatan yang berbeda, beberapa di antaranya dilakukan setiap kali use case diaktifkan dan beberapa di antaranya hanya dilakukan sesekali (misalnya, pertimbangkan pengembalian DVD sewaan, yang sangat jarang akan dikembalikan dengan kondisi rusak). 

Kita membuat use case jika use case cenderung membantu kita lebih memahami situasi dan membantu menyampaikan interaksi antara sistem & pengguna. Untuk proses yang sangat sederhana yang sudah dijelaskan dengan baik dalam definisi requirements, kita sering kali tidak perlu membuat use case. Informasi dalam definisi requirements itu sendiri sudah cukup untuk menggambarkan apa yang harus dilakukan sistem.

Sangatlah penting untuk membuat use case setiap kali kita melakukan reengineering proses (bisnis) atau membuat perubahan apa pun pada proses bisnis yang akan secara signifikan mengubah cara orang bekerja. Ingat bahwa use case menggambarkan apa yang akan dilakukan sistem dari perspektif pengguna. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk melibatkan pengguna dalam pembuatan use case sehingga pengguna memahami interaksi yang direncanakan untuk sistem yang baru. Selain itu, pengguna membantu memastikan bahwa tidak ada langkah atau tugas penting yang dihilangkan dari use case.

Pembuatan use cases sering kali dilakukan sebagai bagian dari sesi wawancara dengan pengguna dan sebagai bagian dari sesi JAD. Mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk use cases adalah proses yang relatif mudah — seperti yang kita lihat, use cases cukup mudah untuk dipahami dan ditafsirkan. Namun, perlu banyak latihan untuk belajar membuat use case yang betul dan lengkap. Pengguna bekerja sama dengan tim proyek untuk membuat use cases. Dalam beberapa kasus, setelah beberapa latihan, pengguna yang berpengalaman dapat membuat sendiri use cases.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...