Skip to main content

Pengenalan Tentang ANOVA (Analysis of Variance)

 Apa itu ANOVA?

ANOVA adalah teknik statistik yang digunakan untuk membandingkan rata-rata dari tiga atau lebih kelompok. Tujuan utamanya adalah untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan di antara rata-rata kelompok tersebut. Misalnya, jika kita ingin mengetahui apakah tiga jenis pupuk yang berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman, ANOVA dapat membantu kita menguji hal tersebut.

Konsep Dasar ANOVA

  • Variabilitas Antar Kelompok (Between-Group Variability): Ini adalah variasi yang disebabkan oleh perbedaan antara kelompok. Misalnya, variasi yang dihasilkan dari penggunaan tiga jenis pupuk yang berbeda.
  • Variabilitas Dalam Kelompok (Within-Group Variability): Ini adalah variasi yang disebabkan oleh perbedaan di dalam kelompok yang sama. Misalnya, variasi pertumbuhan tanaman dalam kelompok yang menggunakan pupuk yang sama.

ANOVA membandingkan kedua jenis variabilitas ini untuk menentukan apakah perbedaan antar kelompok lebih besar dari variabilitas dalam kelompok. Jika variabilitas antar kelompok jauh lebih besar, maka kita mungkin menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kelompok.

Asumsi-Asumsi ANOVA

Agar hasil ANOVA valid, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi:

  1. Independensi: Observasi dalam setiap kelompok harus independen. Artinya, nilai dalam satu kelompok tidak boleh mempengaruhi nilai dalam kelompok lain.
  2. Normalitas: Data dalam setiap kelompok harus mengikuti distribusi normal. Ini terutama penting jika ukuran sampel kecil.
  3. Homoskedastisitas: Varians antar kelompok harus homogen, yang berarti bahwa variabilitas dalam setiap kelompok harus kira-kira sama.

Langkah-langkah dalam ANOVA

  1. Hipotesis: Ho dan Ha (atau H1).
  2. Menghitung Rata-Rata untuk Setiap Kelompok
  3. Menghitung Rata-Rata Keseluruhan
  4. Menghitung Sum of Squares Between (SSB)
  5. Menghitung Sum of Squares Within (SSW)
  6. Menghitung Mean Square Between (MSB)
  7. Menghitung Mean Square Within (MSW)
  8. Menghitung F-Statistik
  9. Membandingkan dengan Nilai Kritis
  10. Kesimpulan

Interpretasi Hasil ANOVA

  • F-Statistik: Jika nilai F yang dihitung lebih besar dari nilai kritis, kita menolak hipotesis nol dan menyimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok.
  • P-Value: Ini adalah probabilitas bahwa hasil yang kita peroleh dapat terjadi secara kebetulan. P-value yang kecil (biasanya < 0,05) menunjukkan bahwa ada perbedaan signifikan antara kelompok.

Contoh Sederhana

Misalkan kita menguji tiga jenis pupuk (A, B, dan C) dan kita memiliki data tinggi tanaman dari tiga kelompok ini. ANOVA akan membantu kita menentukan apakah perbedaan tinggi tanaman antara ketiga kelompok ini cukup signifikan atau hanya disebabkan oleh variasi acak dalam data.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan memenuhi asumsi-asumsi ANOVA, kita dapat menyimpulkan apakah jenis pupuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman secara signifikan atau tidak.

Berikut adalah tabel yang berisi data sampel tinggi tanaman untuk tiga jenis pupuk: A, B, dan C.

Pupuk A

Pupuk B

Pupuk C

58     

58     

48     

64     

69     

57     

55     

71     

59     

66     

64     

47     

67     

68     

49     

Langkah-langkah dalam ANOVA

1.  Hipotesis

      H0: Tidak ada perbedaan rata-rata tinggi tanaman di antara ketiga jenis pupuk.

      Ha: Ada setidaknya satu perbedaan rata-rata tinggi tanaman di antara ketiga jenis pupuk.

      atau,

     H0: μA = μB = μC

     Ha: Tidak semua populasi memiliki rerata yang sama

 

2. Menghitung Rata-Rata untuk Setiap Kelompok

       

3.      Menghitung Rata-Rata Keseluruhan


4. Menghitung Sum of Squares Between (SSB) atau Sum Squares due to Treatments (SSTR)

     k adalah banyaknya kelompok = 3

5. Menghitung Sum of Squares Within (SSW) atau Sum Squares Error (SSE)


SSW / SSE = (5 - 1) 27.5 + (5 – 1) 26.5 + (5 – 1) 31 = 340

6. Menghitung Mean Square Between (MSB) atau Mean Squares due to Treatments (MSTR)

7. Menghitung Mean Square Within (MSW) atau Mean Squares due to Error (MSE)

8. Menghitung F-Statistik


9. Membandingkan dengan Nilai Kritis

  • α = 0.05
  • degree of freedom 1 atau df1 atau df pembilang = k – 1 = 3 - 1 = 2
  • degree of freedom 2 atau df2 atau df penyebut = nT - k = 15 - 3 = 12
  • Cek menggunakan tabel F
  • Tabel F dengan α = 0.05, df1 = 2, df2 = 12 adalah 3.89

Dengan Demikian F > Fα atau jika menggunakan p-value maka p-value < α

10. Kesimpulan

Karena F ≥ Fα (9.18 > 3.89) atau p-value ≤ α maka Ho ditolak

Penutup

ANOVA adalah alat yang sangat berguna dalam statistik untuk membandingkan rata-rata dari tiga atau lebih kelompok. Dengan memahami dan memenuhi asumsi-asumsi dasar serta mengikuti langkah-langkah yang tepat, kita dapat menggunakan ANOVA untuk menarik kesimpulan yang valid tentang perbedaan antara kelompok.

Semoga penjelasan ini membantu memahami ANOVA dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami!


Download file pdf artikel ini disini 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at