Skip to main content

Serba-serbi Wawasan Knowledge Management (3)

Tujuh prinsip dalam mendesain COP (Community of Practice) yang unggul

Berikut adalah tujuh cara dalam mendorong COP yang dinamis dalam suatu organisasi:
  1. Desainlah untuk perkembangan yang berkelanjutan. COP adalah sesuatu yang organic, dan banyak faktor organisasional mempengaruhi  arah perkembangannya. Seseorang tidak akan sangat intens  mengelola suatu komunitas seperti layaknya seorang gembala.
  2. Bukalah pintu dialog antara yang di dalam dan yang di luar.  Desain komunitas yang baik memerlukan pemahaman potensi komunitas untuk mengembakan knowledge, tetapi seringkali hal ini memerlukan perpektif orang luar untuk membantu melihat berbagai kemungkinan. COP seharusnya tidak menutup pintu dari luar dirinya.
  3. Sertakan semua orang  dengan tingkat partisipasi yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada tiga tingkatan dalam partisipasi dalam komunitas ini. Yang pertama adaalah kelompok inti yang terdiri dari sekelompok kecil orang-orang inti yang secara aktif berpartisipasi dalam berbagai diskusi. Ketika COP tumbuh berkembang, kelompok ini bertumbuh menjadi leadership. Tingkatan berikutnya adalah kelompok aktif. Para anggota ini mengikuti meeting-meeting secara regular dan berpartisipasi sesekali dalam forum-forum komunitas tetapi tidak se-regular atau se-intens kelompok inti. Bagian yang paling besar dari COP adalah orang-orang disekeliling atau seputaran (semacam penggembira) yang jarang berpartisipasi. Jangan pernah meniadakan orang-orang tersebut. Mereka  sering menggunakan knowledge yang dihasilkan. Kunci partisipasi komunitas yang baik, dan pergerakan yang sehat diantara semua tingkatan, adalah dengan mendesain berbagai macam aktivitas  komunitas yang menghargai semua partisipan di semua tingkatan merasa seperti full-members.
  4. Kembangkan ruang-ruang publik dan pribadi. Jantung dari komunitas adalah jaringan relationships diantara para anggota komunitas, dank arena itu ruang pribadi perlu untuk menumbuhkan relationships.
  5. Berfokuslah pada value. Karena partisipasi biasanya bersifat sukarela, COP harus memberikan value. Komunitas harus membuat berbagai event, aktivitas, dan relationships yang membantu value potensialnya muncul dan mendorongnya untuk menemukan cara-cara baru untuk memungutnya dibandingkan dengan terlebih dahulu menentukan value yang diharapkan.
  6. Kombinasikan antara keakraban dan kegembiraan. Komunitas yang dinamis memberikan aktivitas dan cara berpikir yang berbeda-beda. Aktivitas-aktivitas rutin menunjang stabilitas dalam pengembangan relationship.
  7. Ciptakan suatu irama untuk komunitas. Ada suatu tempo yang terkait dengan interaksi para anggota. Irama ini adalah indikator yang paling kuat akan keberlangsungan dan potensialnya. COP seharusnya menjaga keseimbangan antara berbagai sesi grup-grup yang kecil dan  yang besar dan antara berbagai forum untuk berbagi ide dan project-project pembuatan tool. Irama ini akan bertumbuh bersama dengan komunitas, tetapi sangatlah penting menemukan  irama yang tepat disetiap tahapan.
Sources: compiled from E. Wenger, R. McDermott, and W. M. Snyder, Cultivating Communities of Practices, Harvard Business School Press, Boston, 2002; and E. Wenger, R. McDermott, and W. M. Snyder. “It Takes a Community,” CIO, May 15, 2002.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at