Skip to main content

Serba-serbi Wawasan Knowledge Management (2)

Perangkap-perangkap Dalam Knowledge Management

Penelitian terbaru dalam penerapan KM di enam perusahaan menemukan beberapa perangkap knowledge dimana bahkan perusahaan yang terbaik sekalipun mengalaminya.  Berikut dibawah ini adalah pelajaran yang bisa diambil dan bisa membantu menghindari kegagalan dalam penerapan KM:
  • Database diperlakukan/dianggap sebagai tool strategis daripada melulu hanya sebagai media penyimpanan. Terkadang sistem database dianggap terlalu rumit untuk digunakan, sehingga kurang dimanfaatkan. Informasi strategis diabaikan karena terlalu sulit diperoleh. Organisasi harus memastikan bahwa informasi tersebut benar-benar diambil dan knowledgenya dituliskan.
  • Mengelola database itu sendiri tidak berarti sama dengan KM. Database penting untuk menyimpan informasi, tetapi jaringan informal (jaringan orang dalam manajemen) yang kuat juga perlu untuk akses yang baik. Selain itu, database hanyalah salah satu komponen dalam KMS (Knowledge Management System). Ketika data tekstual disimpan, kita menganggapnya sebagai tempat penyimpanan knowledge, bukan database.
  • Jaringan informal adalah sumber knowledge yang penting, tetapi terlalu berlebihan bergantung padanya bisa menghambat/merusak. Meskipun saluran informal seringkali memiliki informasi yang penting, tetapi ada risiko yang melekat yaitu bahwa interaksi informal seperti itu bisa terlalu bergantung pada adanya kesempatan. Kurangnya struktur yang baik bisa menyebabkan hilangnya knowledge.
  • Struktur itu penting. Untuk mengurangi kelemahan/kerentanan dari jaringan informal supaya tidak serampangan, Struktur (organisasi) harus dibuat lebih baik/rapi.
  • Manajemen senior mungkin tidak tahu keadaan yang sebenarnya mengenai KMS perusahaannya. Ada perbedaan persepsi antara para manajer senior dan manajer junior mengenai pandangan mereka terhadap ke-efektif-an KMS mereka. Ini karena disebabkan para manajer senior tidak terlalu aktif menggunakan KMS, sementara yang menggunakan adalah para manajer junior. Sikap/persepsi para manajer senior tersebut mungkin bukanlah ukuran terbaik mengenai apakah KMS dianggap sukses atau tidak.
  • Anda tidak bisa mengajarkan 'trik baru' kepada 'anjing tua'. Pada umumnya para manajer yang sudah tua tidak bisa menyerap training-training baru dengan baik. 
  • Bila tidak dikelola dengan hati-hati, knowledge adalah kekuatan gelap. Tidaklah mudah untuk menentukan bagaimana menghasilkan knowledge yang benar-benar bermanfaat bagi organisasi. Faktor-faktor organisasional mungkin menghalangi pengambilan dan penyebaran knowledge. Kepercayaan adalah faktor penting.
  • Kreativitas dalam proses pemecahan masalah adalah pendorong utama dalam penciptaan pengetahuan dan inovasi yang baru. Namun demikian, kreativitas harus didukung oleh mekanisme yang tepat. Resources harus disediakan untuk membantu karyawan menjadi kreatif. Seringkali, kurangnya waktu menjadi penghambat bagi para individu. Mereka mungkin diharapkan untuk memberikan dan menggunakan knowledge dalam KMS, tetapi tanpa mengurangi aspek-aspek lain dalam pekerjaan mereka. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at