Skip to main content

Evaluasi Rilis: Langkah 16 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 6: Deployment

Langkah 16: Evaluasi Rilis

Berbagai aktivitas dalam evaluasi rilis
Aktivitas-aktivitas Evaluasi Rilis

Aktivitas-aktivitas untuk evaluasi rilis tidak selalu dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut adalah daftar yang secara ringkas menjelaskan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan langkah 16, yaitu: evaluasi rilis.

1. Siapkan untuk review paska-implementasi.

Semua aspek dari proyek yang sudah selesai pasti akan di-review. Itu termasuk strategi, rencana, dokumen, desain, hasil-hasil output, prosedur, dan infrastruktur. Tujuan dari review ini adalah untuk mendapatkan akuntabilitas apa yang berjalan dengan baik pada proyek dan apa yang tidak/belum, dan untuk menghasilkan daftar item tindakan untuk menerapkan perubahan pada proses development.

2. Organisasikan/atur pertemuan review paska-implementasi.

Siapkan daftar topik diskusi dan agenda, dan bagikan ke semua peserta. Agenda harus berisi daftar tanggal, waktu, tempat, peserta, dan topik yang akan dibahas. Tunjuklah seorang fasilitator dan juru tulis, dan tentukan tempat untuk sesi tersebut.

3. Lakukan pertemuan review paska-implementasi.

Sponsor bisnis (C-level) seharusnya membuka dan menutup sesi review. Manajer proyek harus menjelaskan agenda, aturan pertemuan, dan peran fasilitator dan juru tulis. Si juru tulis harus mendokumentasikan semua poin diskusi, yang harus di-review pada akhir sesi.Tetapkan beberapa item tindakan yang muncul selama sesi tersebut.

4. Tindak-lanjuti hasil review paska-implementasi.

Beberapa item tindakan biasanya ditugaskan pada peserta yang hadir, tetapi kadang-kadang dapat juga didelegasikan kepada staf selain peserta meeting. Dalam kedua kasus tersebut, seseorang harus menindaklanjuti item tindakan untuk memastikan bahwa hal tersebut pasti dilakukan. Item-item tindakan dapat mencakup memperbarui standar atau metodologi, me-revisi berbagai pedoman, mencari resolusi untuk masalah bisnis, atau memperbaiki masalah mendesak yang tidak bisa menunggu untuk rilis berikutnya. Prioritaskan berbagai fungsi atau data yang dihilangkan dari lingkup karena adanya batasan (constraints) yang diberlakukan pada proyek BI sehingga Anda dapat mem-bundel-nya dengan rilis berikutnya.

Seri Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI (Business Intelligence):

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...