Skip to main content

Membuat Prototipe Aplikasi: Langkah 6 Dalam Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI

Tahap 3: Analisa Bisnis

Langkah 6: Buat Prototipe Aplikasi

Berbagai aktivitas dalam membuat prototipe aplikasi
Aktivitas-aktivitas untuk prototyping aplikasi tidak harus dilakukan secara linear. Gambar di samping menunjukkan aktivitas mana saja yang dapat dilakukan secara bersamaan. Berikut di bawah ini adalah deskripsi singkat berbagai aktivitas yang berhubungan dengan Langkah 6, yaitu: Prototyping Aplikasi.

1. Menganalisa berbagai requirements untuk akses.

Berdasarkan kebutuhan bisnis, tentukan berbagai macam requirements akses untuk laporan dan query. Kebanyakan requirements akses mungkin akan multidimensional, yang sangat cocok untuk prototyping. Selain itu, juga perlu menilai keahlian dari orang-orang bisnis yang berpartisipasi dalam aktivitas prototipe ini.

2. Tentukan lingkup prototipe.

Perwakilan dari orang bisnis dan manajer proyek harus menentukan ruang lingkup prototipe. Ruang lingkup harus cukup kecil sehingga prototipe dapat dibangun dan diuji dalam hitungan hari atau minggu. Prototipe seharusnya berisi hanya sebagian dari data, Sekedar cukup untuk menunjukkan fungsi yang dipilih untuk prototipe. Prototyping menurut definisi adalah iteratif, yang artinya memungkinkan fungsi dan data ditambahkan untuk setiap iterasi prototipe.

3. memilih tool-tool untuk prototipe.

Kita mungkin ingin mengevaluasi seperangkat tool yang sudah ada di organisasi yang tersedia untuk membuat prototipe. Orang sudah dilatih/training untuk menggunakan berbagai tool tersebut dan merasa nyaman menggunakannya. Faktor kenyamanan adalah motivator besar. Jika kita memutuskan untuk memilih tool-tool baru, tentukan berapa banyak pelatihan yang diperlukan, dan jadwalkan sesi latihan secepatnya.

4. Siapkan dokumen piagam/charter untuk prototipe.

Buatlah dokumen piagam prototipe pendek dan informal yang menguraikan tujuan utama dari prototipe, ruang lingkup prototipe, platform apa yang digunakan untuk membuat prototipe, berapa banyak iterasi yang direncanakan, kerangka waktu untuk menyelesaikan prototipe, dan siapa yang akan berpartisipasi.

5. Desain laporan dan query.

Berdasarkan requirements akses, rancanglah database prototipe dan laporan dan query. Jika antarmuka Web adalah bagian dari prototipe, desainlah halaman Webnya juga. Pilih data yang relevan untuk prototipe, dan memetakan data dari file-file sumber dan database-database sumber ke database prototipe. Pastikan untuk berkonsultasi dengan analis kualitas data untuk mempelajari berbagai masalah data dari sumber. Lebih baik tidak menggunakan (membiarkan saja) data yang tidak berkualitas daripada mencemari prototipe dengan data yang berkualitas rendah itu.

6. Membangun prototipe.

Membangun prototipe yang didasarkan pada desain database, desain laporan dan query, dan desain halaman Web. Berpikirlah bahwa desain akan berubah beberapa kali. Gunakan kesempatan ini untuk menguji berbagai teknik untuk tuning database dan aplikasi. Struktur database serta laporan dan query yang dikembangkan selama prototipe dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk memvalidasi waktu dan perkiraan biaya untuk aplikasi BI final.

7. Demonstrasikan prototipe.

Siapkan demonstrasi berbagai fungsionalitas sebanyak jenis prototipe yang telah dipilih. Prototipe yang di-demo-kan akan memiliki fungsionalitas yang jauh lebih sedikit daripada prototipe operasional. Jalankan demonstrasi untuk waktu yang singkat dan mintalah persetujuan untuk proyek BI dan support tambahan untuk inisiatif BI secara keseluruhan. Demonstrasi seharusnya dianggap sebagai kegiatan pemasaran BI selain menjadi wahana memvalidasi berbagai requirements dan fungsionalitas dari aplikasi BI.

Seri Siklus Hidup Proyek Pengembangan BI (Business Intelligence):

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...