Pengantar Diagram Kolaborasi / Komunikasi Dalam Analisa & Desain Sistem Informasi

Contoh diagram kolaborasi / komunikasi
Diagram kolaborasi atau disebut juga dengan diagram komunikasi, seperti halnya diagram sequence, pada dasarnya adalah untuk memberikan pandangan (view) tentang aspek dinamis dari sistem berorientasi objek. Diagram kolaborasi / komunikasi dapat menunjukkan bagaimana object-object berkolaborasi satu sama lain untuk menerapkan suatu use case atau use-case scenario. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan semua interaksi di antara sekumpulan object yang berkolaborasi, dengan kata lain, memang ini adalah sebuah kolaborasi. Dalam hal ini, diagram kolaborasi / komunikasi dapat menggambarkan seberapa bergantungnya object yang satu dengan object yang lain. Diagram kolaborasi / komunikasi pada dasarnya adalah diagram object yang menunjukkan hubungan (relationships) yang melewatkan message (pesan) alih-alih sebagai hubungan (asosiasi) agregasi atau generalisasi. Diagram kolaborasi / komunikasi sangat berguna untuk menunjukkan pola proses (mis., pola aktivitas yang terjadi pada sekumpulan kelas yang berkolaborasi).

Diagram kolaborasi / komunikasi sama dengan diagram sequence, tetapi diagram ini berfokus pada aliran message (pesan) melalui serangkaian object, sedangkan diagram sequence berfokus pada pengurutan waktu dari message (pesan) yang dilewatkan. Jadi diagram kolaborasi / komunikasi mengabaikan urutan waktu. Oleh karena itu, untuk memahami aliran kendali atas sekumpulan object yang berkolaborasi atau untuk memahami object mana saja yang saling berkolaborasi untuk mendukung suatu proses bisnis, maka diagram kolaborasi / komunikasi dapat digunakan. Tetapi jika untuk memahami pengurutan waktu pada pengiriman message (pesan), maka diagram sequence yang harus digunakan. Dalam beberapa kasus, keduanya dapat digunakan bersama untuk lebih memahami aktivitas dinamis dari sistem.

Fungsi diagram kolaborasi:
  • Memodelkan kolaborasi, mekanisme, atau struktur organisasi dalam desain sistem.
  • Memberikan gambaran umum tentang object yang berkolaborasi dalam sistem berorientasi object.
  • Menunjukkan banyak skenario alternatif untuk use case yang sama.
  • Mendemonstrasikan forward and reverse engineering.
  • Menangkap bagian informasi antar objek.
  • Memvisualisasikan logika kompleks di balik operasi.
Elemen dari diagram kolaborasi antara lain adalah:
  • Actor yaitu orang atau sistem eksternal yang mendapatkan manfaat dari sistem.
  • Objek yang berpartisipasi dalam kolaborasi dengan mengirim dan/atau menerima pesan.
  • Association yaitu hubungan antara objek dan/atau aktor.
  • Message yaitu pesan atau informasi yang mengalir dari satu objek/aktor ke objek/aktor lainnya.
  • Guard Condition merupakan kondisi yang harus dipenuhi agar suatu pesan dapat terkirim.
  • Frame yang menunjukkan konteks dari diagram kolaborasi.
Langkah-langkah dasar dalam membuat diagram kolaborasi yaitu:
  1. Tentukan konteks diagram kolaborasi
  2. Identifikasikan objek dan/atau aktor yang terlibat beserta asosiasinya
  3. Tempatkan objek, aktor dan asosiasi tersebut pada layout diagram
  4. Tambahkan pesan pada masing-masing asosiasi beserta nomor urut pesan  (berdasarkan waktu) dan anak panah yang menunjukkan arah aliran pesan
  5. Validasi diagram kolaborasi yang sudah dibuat untuk memastikan bahwa diagram yang digambarkan telah sesuai
Contoh diagram kolaborasi dan urutan aliran pesan (message)
Urutan/aliran messages:
1.  Enter Borrower ID
1.1.   CalcAmtCanBorrow
1.1.1. <>
1.1.2. CalcBorrowerFines
1.1.3. GetBorrowersCheckedOutMedia
1.1.4. IsMediaOverdue
1.1.5. Amt Can Borrow
1.2 .   Display Invalid User Msg

No comments:

Post a Comment