Skip to main content

Memutuskan Kapan Perusahaan Harus Berubah


Keputusan mengenai kapan perlu ada perubahan adalah sama pentingnya dengan pertanyaan apa saja yang seharusnya berubah dan seberapa banyak harus berubah. 

Ada beberapa strategi mengenai kapan waktu harus berubah:

- Melakukan perubahan ketika semuanya berjalan lancar. Organisasi yang membuat pilihan ini adalah para pemimpin yang mengantisipasi tekanan di masa mendatang dan menjadikan perubahan sebagai hal dalam memandang ke depan dan sebagai persiapan diri. Perusahaan yang mengadopsi filosofi ini sangat percaya bahwa jika mereka tidak secara rutin mengubah diri mereka akan mendapatkan risiko penyakit berpuas diri dan mengalami stagnasi.

- Melakukan perubahan ketika hasil setengah-setengah. Perubahan ini dibuat ketika ada beberapa masalah tetapi tidak terlalu berbahaya. Situasi ini muncul karena manajemen merasa ada yang perlu diperhatikan, tetapi kebutuhan ini tidak mendesak. Misalnya, "Akan lebih baik untuk mengetahui mesin mana yang membutuhkan perawatan tepat waktu." atau "Jika saya tahu berapa banyak waktu set-up yang dibutuhkan untuk tiap-tiap produk, Saya akan bisa lebih baik mengatur jadwal produksi."

- Melakukan perubahan yang disebabkan oleh krisis yang serius. Sebagai contoh, beberapa perubahan yang perlu dilakukan untuk menghindari hilangnya keunggulan kompetitif, kehilangan pelanggan utama, atau untuk memenuhi persyaratan Dewan Standar Akuntansi Pemerintahan.

Memutuskan kapan harus berubah memerlukan keseimbangan tersendiri. Menunggu hingga krisis menuntut adanya perubahan seringkali lebih mahal. Menunggu hingga ada krisis mungkin menunjukkan masalah yang lebih mendasar dalam organisasi, seperti tidak perhatian terhadap suatu masalah dan keengganan untuk memperkenalkan suatu perubahan dalam menghadapi suatu situasi. Melakukan perubahan sebelum munculnya "masalah" atau "krisis" adalah hal yang sama sulitnya. Banyak orang memiliki sikap "Jika tidak rusak, maka tidak perlu untuk memperbaikinya!"

Menciptakan krisis buatan/tiruan (seolah-olah ada krisis) dalam jangka pendek, bila orang-orang melihat melalui strategi ini maka kepercayaan pada para pemimpin akan hilang karena ketidakjujuran para pemimpin. Memutuskan kapan harus berubah memerlukan sensitivitas yang baik terhadap waktu dan kepemimpinan.

Artikel terkait: 

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan d...