Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

Contoh-contoh Penerapan Sistem Informasi Untuk Dunia Bisnis

Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, di mana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Biasanya suatu perusahaan atau badan usaha menyediakan semacam informasi yang berguna bagi manajemen. Sebagai contoh: Perusahaan toko buku mempunyai sistem informasi yang menyediakan informasi penjualan buku-buku setiap harinya, serta stok buku-buku yang tersedia, dengan informasi tersebut, seorang manajer bisa membuat kebutusan, stok buku apa yang harus segera mereka sediakan untuk toko buku mereka, manajer juga bisa tahu buku apa yang paling laris dibeli konsumen, sehingga mereka bisa memutuskan buku tersebut jumlah stoknya lebih banyak dari buku lainnya. Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau a

Apa Kehandalan Sistem Manajemen Basis Data Relasional?

Sistem Manajemen Basis Data ( Database Management System - DBMS ) adalah suatu sistem pengorganisasian dan sistem pengolahan database pada komputer. DBMS merupakan perangkat lunak ( software ) yang dipakai untuk membangun basis data yang berbasis komputer. DBMS dapat membantu dalam memelihara serta mengolah data dalam jumlah yang besar, dengan menggunakan DBMS bertujuan agar tidak dapat menimbulkan kekacauan dan dapat dipakai oleh user sesuai dengan kebutuhan.  Fungsi Utama Sistem Manajemen Basis Data ( DBMS) Sistem Manajemen Basis Data ( Database Management System - DBMS ) memiliki banyak fungsi. Beberapa pakar basis data, yaitu C.J .  Date kemudian Conolly & Begg , membuat daftar berbagai fungsi utama DBMS yang bisa di baca di link artikel berikut:  Fungsi Sistem Manajemen Basis Data .

Desain Yang Baik vs Buruk Dalam Desain Interaksi

Perhatian utama dalam desain interaksi adalah untuk mengembangkan produk interaktif yang usable . Maksudnya usable disini adalah produk yang secara umum mudah dipelajari, efektif digunakan, dan memberikan pengalaman pengguna ( user experience ) yang menyenangkan. Sebagai titik awal yang baik untuk mulai memikirkan tentang bagaimana merancang produk interaktif yang usable  adalah dengan membandingkan contoh-contoh produk yang dirancang dengan baik dan yang buruk. Dengan mengidentifikasi berbagai kelemahan/kekurangan dan kekuatan/keunggulan spesifik dari berbagai produk interaktif, kita bisa mulai memahami apa artinya sesuatu yang usable  atau tidak. Di sini, kita akan menggambarkan dua contoh produk yang dirancang dengan buruk yang sudah ada selama bertahun-tahun, yaitu sistem voice-mai l yang digunakan di hotel dan remote control yang ada di mana-mana — dan membandingkannya dengan dua contoh yang dirancang dengan baik dari produk yang sama yang menjalankan fungsi yang sama.

Aksesibilitas dan Inklusivitas Dalam Desain Interaksi

Aksesibilitas mengacu pada sejauh mana produk interaktif dapat diakses oleh pengguna sebanyak mungkin. Perusahaan seperti Google dan Apple menyediakan berbagai piranti bagi para developer mereka untuk mempromosikan hal ini. Fokusnya terutama adalah bagi para penyandang cacat (disabilitas). Misalnya, OS Android menyediakan berbagai macam piranti bagi mereka yang cacat, seperti kompatibilitas alat bantu dengar hingga screen reader yang sudah built-in , sementara Apple VoiceOver memungkinkan penggunanya mengetahui apa yang terjadi pada perangkatnya, sehingga mereka dapat dengan mudah menavigasi perangkatnya dan bahkan tahu siapa yang sedang photo selfie yang baru saja diambil, dengan mendengarkan perangkat teleponnya. Inklusivitas artinya adalah bersikap adil, terbuka, dan setara bagi semua orang. Desain yang inklusif adalah pendekatan yang menyeluruh di mana para desainer berusaha membuat produk dan layanan mereka mengakomodasi jumlah pengguna seluas mungkin. Contohnya adalah m

Mengapa Perlu Memahami Pengguna Dalam Desain Interaksi

Alasan utama untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang orang-orang dalam konteks di mana mereka tinggal, bekerja, belajar dan sebagainya adalah karena hal tersebut dapat membantu para desainer interaksi dalam memahami bagaimana merancang produk interaktif yang memberikan pengalaman pengguna ( user experiences ) yang baik atau sesuai dengan kebutuhan si pengguna. Misalnya, suatu piranti/tool untuk membuat perencanaan kolaboratif untuk misi luar angkasa yang ditujukan untuk digunakan oleh tim ilmuwan yang saling bekerja sama di berbagai macam belahan dunia, akan memiliki kebutuhan yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan piranti yang sama yang ditargetkan untuk pelanggan dan penjual yang akan digunakan di toko furnitur untuk menggambar sketsa rencana layout dapur. Dengan memahami perbedaan berbagai macam individu juga dapat membantu para desainer interaksi untuk mempertimbangkan bahwa tidak ada satu pun jenis solusi yang bisa cocok untuk semuanya; apa yang berfungsi untuk

Cara Kerja Video dan Bagaimana Ditampilkan

Ketika cahaya yang dipantulkan dari suatu benda melewati lensa kamera video , cahaya itu diubah menjadi sinyal elektronik oleh suatu sensor khusus yang disebut charge-coupled device (CCD) . Kamera-kamera yang digunakan untuk siaran yang berkualitas tinggi dan bahkan camcorder mungkin memiliki tiga CCD (satu untuk warna merah, satu untuk hijau, dan satu untuk biru) untuk meningkatkan resolusi kamera dan kualitas gambar. Sangatlah penting untuk memahami perbedaan antara video analog dan digital . Video analog memiliki resolusi yang diukur berdasarkan jumlah garis scan horizontal (karena sifat kamera tabung katoda di masa awal), tetapi masing-masing garis tersebut merepresentasikan pengukuran warna dan kecerahan sepanjang sumbu horizontal , dalam sinyal linier yang analog /serupa dengan sinyal audio . Sinyal video digital terdiri dari nilai warna dan tingkat kecerahan dalam bentuk diskrit ( RGB ) untuk setiap piksel. Digitalisasi video analog akan melibatkan membaca sinyal anal

Pengalaman Pengguna (User Experience ) - Tinjauan Sekilas

Pengalaman pengguna ( user experience ) mengacu pada bagaimana suatu produk berperilaku dan digunakan oleh orang-orang di dunia nyata. Jakob Nielsen dan Don Norman (2014) , pakar dalam bidang user experience , mendefinisikan pengalaman pengguna ( user experience ) sebagai berikut, “semua aspek interaksi pengguna dengan perusahaan, layanan, dan produknya.” Sebagaimana ditekankan oleh seorang pakar user experience yang lain, Jesse Garrett (2010) , “Setiap produk yang digunakan oleh seseorang pasti memiliki pengalaman pengguna: entah itu koran, botol kecap, kursi malas, sweater kardigan. ”Lebih spesifik lagi, pengalaman pengguna (user experience ) adalah tentang bagaimana perasaan orang tentang suatu produk serta kegembiraan dan kepuasan mereka saat menggunakannya, melihatnya, memegangnya, dan membuka atau menutupnya. Hal ini meliputi juga kesan keseluruhan mereka tentang seberapa baik produk tersebut digunakan, sampai ke detil-detil kecil efek sensual/sensional yang dirasakan, mis