Skip to main content

Siklus Konversi - Akuntansi aliran nilai (Value Stream Accounting) - Seri (10)

Kerumitan ABC menyebabkan banyak perusahaan meninggalkan metode ini untuk mendukung model akuntansi yang lebih sederhana yang disebut value stream accounting (akuntasi aliran nilai). Akuntansi aliran nilai menghitung beiaya lebih berdasarkan aliran nilai daripada berdasarkan department atau akitivitas, seperti tergambar dalam gambar 7-21.

Perhatikan bahwa aliran-aliran nilai melintasi garis-garis department dan fungsional untuk memasukkan biaya-biaya yang terkait dengan marketing, biaya penjualan, desain produk, engineering, pembelian material, distribusi, dll. Aspek penting dalam mengimplementasikan akuntasi aliran nilai adalah dengan cara mendefinisikan keluarga produk (klasifikasi rumpun produk). Banyak perusahaan memprodukasi produk lebih dari satu tetapi tidak mengelompokkan produk-produk tersebut ke dalam suatu keluarga produk tertentu. Keluarga produk akan terbagi berdasarkan proses yang sama mulai dari menempatkan order hingga ke megirimkan produk ke pelanggan. Gambar 7-22 menggambarkan bagaimana berbagai macam produk dikelompokkan ke dalam keluarga-keluarga produk.

Akuntansi aliran nilai meliputi semua biaya yang terkait dengan keluarga produknya, tetapi tidak membedakan antara biaya langsung dan biaya yang tak langsung. Biaya bahan baku dihitung berdasarkan berapa banyak material yang dibeli untuk suatu aliran nilai bukan dengan melacak input bahan baku terhadap produk tertentu.  Jadi jumlah total biaya material dalam sistem aliran nilai adalah jumlah segala sesuatu yang dibeli selama periode tertentu. Pendekatan akuntansi yang lebih sederhana ini berhasil karena bahan baku dan inventori WIP yang tersedia dijaga dalam level yang rendah, mungkin hanya persediaan untuk satu atau dua hari saja. Pendekatan ini tidak akan berhasil dalam lingkungan manufaktur tradisional dimana inventori tersedia untuk beberapa bulan dan bisa saja berlanjut dari satu periode ke periode berikutnya.

Biaya pekerja yang pekerjaannya berada dalam aliran nilai juga ikut dimasukkan apakah mereka adalah pekerja yang mendesain, membuat, atau yang memindahkan produk dari satu sel ke sel berikutnya. Biaya pekerja tidak dialokasikan ke masing-masing produk seperti cara lama (waktu yang dihabiskan untuk suatu tugas tertentu). Sebaliknya, jumlah upah dan benefit yang dibayarkan ke semua karyawan yang berada di dalam aliran nilai dibebankan ke aliran tersebut. Pekerja yang bersifat support seperti karyawan bagian perawatan mesin, perencanaan produksi, dan penjualan juga dimasukkan. Karena itu jika memungkinkan satu pekerja dipekerjakan untuk satu aliran nila saja, daripada harus membagi waktu mereka ke dalam beberapa aliran-aliran yang berbeda-beda.

Biasanya satu-satunya biaya yang dialokasikan dalam aliran nilai adalah beban biaya per foot persegi (1 foot = 0,304 m) untuk penggunaan fasilitas produksi dalam satu aliran nilai. Alokasi ini meliputi biaya sewa dan perawatan gedung. Logikanya adalah untuk meningkatkan efisiensi dengan mendorong para anggota tim dalam suatu aliran nilai untuk meminimalkan ruang yang digunakan penegrjaan suatu aliran nilai tertentu. Biaya lain-lain yang berasal dari luar aliran nilai, yang tidak dapat dikontrol oleh kelompok aliran nilai, tidak dilekatkan ke keluarga produk. Jadi tidak akan ada usaha yang bisa dibuat untuk menyerap biaya-biaya fasilitas produksi. Sementara biaya lain-lain perusahaan harus dihitung, dan itu tidak dialokasikan ke aliran-aliran nilai.

Link-link terkait:
Seri (1): Siklus Konversi
Seri (2): Siklus Konversi - Lingkungan manufaktur tradisional
Seri (3): Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam batch production
Seri (4): Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam akuntansi biaya
Seri (5): Siklus Konversi - Pengendalian-pengendalian dalam lingkungan tradisional
Seri (6): Siklus Konversi - Perusahaan kelas dunia dan manufaktur ramping (lean manufacturing)
Seri (7): Siklus Konversi - Berbagai macam teknik dan teknologi yang digunakan dalam lean manufacturing
Seri (8): Siklus Konversi - Akuntansi dalam lingkungan manufaktur ramping (lean manufacturing)
Seri (9): Siklus Konversi - Pembiayaan berbasis aktivitas (activity-based costing - ABC)
Seri (10): Siklus Konversi - Akuntansi aliran nilai (Value Stream Accounting)
Seri (11): Siklus Konversi - Sistem informasi yang menunjang manufaktur ramping
Seri (12): Siklus Konversi - Kesimpulan

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at