Skip to main content

Siklus Konversi - Lingkungan manufaktur tradisional - Seri (2)

Siklus konversi terdiri dari aktivitas-aktivitas fisik dan informasi yang terkait dengan proses manufaktur produk-produk yang akan dijual. Context-level DFD pada gambar 7-1 menggambarkan peran sentral siklus konversi dan interaksinya dengan siklus bisnis yang lain. Produksi dipicu oleh order pelanggan dari siklus pendapatan dan/atau oleh prediksi penjualan dari marketing. Input-input tersebut digunakan untuk menetapkan target produksi dan menyiapkan rencana produksi yang digunakan untuk mengendalikan aktivitas produksi.
Permintaan pembelian bahan mentah yang digunakan untuk mencapai tujuan produksi dikirim ke prosedur pembelian (dalam siklus pengeluaran) yang digunakan untuk menyiapkan pesanan pembelian ke vendor-vendor. Buruh/tenaga kerja dihubungkan ke sistem payroll (siklus pengeluaran) untuk proses penggajian. Biaya-biaya proses manufaktur yang terkait dengan antara proses produksi dan barang jadi di teruskan ke sistem pelaporan keuangan dan general ledger.


Bergantung pada jenis produk yang di proses, suatu perusahaan akan menerapkan salah satu dari metode produksi berikut:
  1. Continuous processing, membuat produk yang sejenis melalui serangkaian prosedur standar yang terus menerus. Semen dan petrokimia dihasilkan dari metode manufaktur jenis ini. Pada umumnya, dengan pendekatan ini perusahaan-perusahaan mencoba menjaga persediaan barang jadi sesuai dengan kebutuhan penjualan yang diharapkan. Perkiraan penjualan dengan kaitan dengan tingkat persediaan yang ada saat ini akan memicu proses ini.
  2. Make-to-order processing, membuat produk-produk yang berlainan dan sesuai dengan spesifikasi yang diminta pelanggan. Proses ini lebih dipicu oleh order penjualan dibandingkan dengan tingkat persediaan yang berkurang.
  3. Batch processing, menghasilkan kelompok produk yang berlainan. Masing-masing item dalam satu kelompok harus sama dan memerlukan bahan baku dan proses pengerjaan yang sama. Untuk pembiayaan setup dan perulangan dalam setiap menjalankan batch/kelompok produk, jumlah item dalam suatu kelompok cenderung besar. Ini adalah metode yang sangat umum dalam produksi yang digunakan untuk memproduksi barang-barang seperti mobil, peralatan rumah tangga, barang-barang dalam kaleng, ban mobil, buku-buku sekolah. Diskusi dalam bab ini akan berbasis pada lingkungan batch processing.
Link-link terkait:
Seri (1): Siklus Konversi
Seri (2): Siklus Konversi - Lingkungan manufaktur tradisional
Seri (3): Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam batch production
Seri (4): Siklus Konversi - Aktivitas-aktivitas dalam akuntansi biaya
Seri (5): Siklus Konversi - Pengendalian-pengendalian dalam lingkungan tradisional
Seri (6): Siklus Konversi - Perusahaan kelas dunia dan manufaktur ramping (lean manufacturing)
Seri (7): Siklus Konversi - Berbagai macam teknik dan teknologi yang digunakan dalam lean manufacturing
Seri (8): Siklus Konversi - Akuntansi dalam lingkungan manufaktur ramping (lean manufacturing)
Seri (9): Siklus Konversi - Pembiayaan berbasis aktivitas (activity-based costing - ABC)
Seri (10): Siklus Konversi - Akuntansi aliran nilai (Value Stream Accounting)
Seri (11): Siklus Konversi - Sistem informasi yang menunjang manufaktur ramping
Seri (12): Siklus Konversi - Kesimpulan

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at