Skip to main content

Siklus Konversi - Akuntansi dalam lingkungan manufaktur ramping (lean manufacturing) - Seri (8)

Lingkungan lean manufacturing mengakibatkan implikasi yang mendalam bagi akuntansi. Informasi dalam lingkungan tradisional yang dilakukan dengan teknik-teknik akuntansi konvensional tidak bisa lagi membantu kebutuhan prusahaan-perusahaan yang ramping. Perusahaan-perusahaan tersebut perlu adanya metode-metode akuntansi yang baru dan informasi yang baru sehingga:

  1. Menyajikan hal-hal yang penting kepada para pelanggan (seperti kualitas dan layanan).
  2. Mengidentifikasi produk-produk yang menguntungkan.
  3. Mengidentifikasi pelanggan-pelanggan menguntungkan.
  4. Mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dalam pengerjaan dan produk.
  5. Mendorong penerapan semua aktivitas dan proses yang memiliki nilai tambah di dalam organisasi dan mengidentifikasi berbagai aktivitas dan proses yang tidak menambahkan nilai apapun.
  6. Membantu berbagai pengguna secara efiesien dengan penyediaan informasi finansial maupun informasi nonfinansial.
Pada bagian ini kita akan mempelajari sifat dasar berbagai perubahan akuntansi yang sedang berlangsung. Diskusi akan membahas berbagai masalah yang terkait dengan akuntansi biaya standard dan menguraikan dua pendekatan alternatif: (1) activity-based costing (pembiayaan berbasis aktivitas) dan (2) value stream accounting (akuntansi berbasis aliran nilai).

Apa yang salah dengan informasi akuntansi tradisional?

Teknik-teknik yang digunakan dalam pembiayaan standard tradisional menekankan kinerja keuangan daripada kinerja proses manufaktur. Teknik-teknik dan konvensi-konvensi yang digunakan dalam proses manufaktur tradisional tidak mendukung tujuan-tujuan dalam perusahaan yang menerapkan lean manufacturing. Berikut adalah kekurangan-kekurangan yang paling umum disebutkan dalam sistem akuntansi standard.

Alokasi biaya tidak akurat. Asumsi dalam pembiayaan standard adalah bahwa semua biaya tambahan perlu dialokasikan ke produk dan semua biaya tambahan tersebut secara langsung terkait dengan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menghasilkan produk. Konsekwensi dari otomatisasi adalah restrukturisasi pola biaya proses manufaktur. Gambar 7-19 menunjukkan perubahan hubungan antara pekerja, material, dan biaya tambahan pada level otomatisasi yang berbeda-beda. Dalam lingkungan manufaktur tradisional, pekerja adalah komponen yang jauh lebih besar dibandingkan dengan lingkungan CIM untuk biaya proses manufaktur total. Sebaliknya biaya tambahan adalah elemen biaya yang jauh lebih signifikan dalam proses manufaktur yang otomatis. Dengan menerapkan pembiayaan standard akan mengakibatkan distorsi biaya produk dalam lingkungan manufaktur ramping, yang pada akhirnya menyebabkan beberapa produk kelihatan lebih mahal dan yang lain kelihatan lebih murah dibandingkan dengan kenyataannya. Keputusan yang buruk berkaitan dengan penentuan harga, valuasi, dan profitabilitas bisa saja terjadi.

Mendorong perilaku yang bertentangan dengan prinsip lean (nonlean behavior). Pembiayaan standard mendorong perilaku yang ‘nonlean’ dalam pengerjaan. Pengukuran kinerja utama yang digunakan dalam pembiayaan standard adalah efisiensi individu para pekerja produksi, pemanfaatan yang efektif terhadap perlengkapan manufaktur, dan berapa biaya tambahan yang diserap oleh produksi. Selain itu, pembiayaan standard menyembunyikan pemborosan dalam alokasi biaya tambahan dan menjadi sulit untuk dideteksi. Untuk meningkatkan ukuran-ukuran kinerja individual para pekerja, manajemen dan karyawan cenderung untuk menghasilkan tumpukan produksi yang besar dan membuat inventori. Semangat yang sudah terbangun seperti ini berlawanan dengan manufaktur ramping (lean manufacturing).

Jeda waktu (time lag).  Data dalam pembiayaan standar yang digunakan untuk pelaporan terhadap manajemen secara alamiah adalah data historis. Data yang tertinggal dan tidak real-time dibandingkan dengan berbagai aktivitas manufaktur adalah berdasarkan asumsi bahwa pengendalian atau kontrol bisa diterapkan setelah adanya kejadian untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi. Namun demikian, dalam setting ‘lean’, manajer produksi perlu informasi cepat mengenai penyimpangan yang tidak normal. Para manajer harus tahu secara real time mengenai mesin atau robot yang rusak. Informasi yang ada setelah kejadian adalah terlalu kadaluwarsa.

Orientasi keuangan (financial orientasi). Data akuntansi menggunakan dolar sebagai ukuran standar untuk membandingkan berbagai item yang sedang dievaluasi. Banyak keputusan yang terkait dengan fungsi-fungsi produksi atau proses, yang terkait dengan peningkatan kualitas produk, dan yang terkait dengan penyingkatan waktu pengiriman, tidak bisa dipenuhi dengan baik oleh informasi keuangan yang dihasilkan melalui teknik-teknik biaya standard. Memang, memaksakan data-data tersebut ke dalam ukuran keuangan bisa mendistorsi masalah dan mendorong keputusan yang buruk.

Link-link terkait:

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Binding dalam Bahasa Pemrograman dan Kapan Terjadinya

Binding dimaksudkan sebagai pengikatan (association) antara suatu entity dengan atributnya, misalnya binding/pengikatan antara suatu variable dengan tipe datanya atau dengan nilainya, atau dapat juga antara suatu operasi dengan simbol, misalnya simbol + dikenali sebagai operasi penjumlahan atau simbol ^ dikenali sebagai operasi pangkat, dll.  Peristiwa binding dan kapan terjadinya binding (biasanya disebut dengan binding time ) berperan penting dalam membicarakan semantics suatu bahasa pemrograman. Beberapa kemungkinan binding time adalah:

Latihan Soal Jawab Matematika Diskrit

Berikut di bawah ini adalah latihan soal jawab untuk matematika diskrit dengan topik-topik: Pernyataan Logika Circuits dan Ekspresi Boolean Argumen (valid/tidak valid) Teori Himpunan Permutasi Fungsi --o0o-- Pernyataan Logika 1. Buatlah tabel kebenaran untuk menentukan yang mana tautology dan yang mana contradiction dalam pernyataan logika (a) dan (b) di bawah ini: a. (p ∧ q) ∨ (∼p ∨ (p ∧ ∼q)) b.  (p ∧ ∼q) ∧ (∼p ∨ q)

Contoh proses normalisasi relasi dari UNF – 1NF – 2NF – dan 3NF

Dalam posting tulisan tentang: “Tujuan dan Manfaat Normalisasi dalam Perancangan Database” , kita sudah mempelajari tentang: “Apa itu normalisasi” dan “Mengapa kita perlu melakukan normalisasi”. Kedua pertanyaan itu sudah terjawab dalam tulisan tersebut.  Kemudian dalam posting tulisan tentang: “Konsep Ketergantungan Fungsional, Normalisasi, dan Identifikasi Primary Key dalam Perancangan Sistem Database” , kita sudah mempelajari suatu konsep penting yang digunakan untuk melakukan normalisasi, yaitu konsep ketergantungan fungsional yang terdiri dari ketergantungan penuh, ketergantungan parsial atau sebagian, dan ketergantungan transitif. Proses normalisasi pertama-tama dilakukan dengan mengidentifikasi adanya ketergantungan-ketergantungan tersebut dalam relasi-relasi dan kemudian menghilangkannya. Cara melakukan normalisasi, mengidentifikasi berbagai macam ketergantungan, dan menghilangkan ketergantungan pada relasi-relasi bisa dipelajari ulang dalam postingan tulisan di at