Lingkungan lean manufacturing mengakibatkan implikasi yang
mendalam bagi akuntansi. Informasi dalam lingkungan tradisional yang dilakukan
dengan teknik-teknik akuntansi konvensional tidak bisa lagi membantu kebutuhan
prusahaan-perusahaan yang ramping. Perusahaan-perusahaan tersebut perlu adanya
metode-metode akuntansi yang baru dan informasi yang baru sehingga:
- Menyajikan hal-hal yang penting kepada para pelanggan (seperti kualitas dan layanan).
- Mengidentifikasi produk-produk yang menguntungkan.
- Mengidentifikasi pelanggan-pelanggan menguntungkan.
- Mengidentifikasi berbagai peluang untuk perbaikan dalam pengerjaan dan produk.
- Mendorong penerapan semua aktivitas dan proses yang memiliki nilai tambah di dalam organisasi dan mengidentifikasi berbagai aktivitas dan proses yang tidak menambahkan nilai apapun.
- Membantu berbagai pengguna secara efiesien dengan penyediaan informasi finansial maupun informasi nonfinansial.
Pada bagian ini kita akan mempelajari sifat dasar berbagai
perubahan akuntansi yang sedang berlangsung. Diskusi akan membahas berbagai
masalah yang terkait dengan akuntansi biaya standard dan menguraikan dua
pendekatan alternatif: (1) activity-based costing (pembiayaan berbasis
aktivitas) dan (2) value stream accounting (akuntansi berbasis aliran nilai).
Apa yang salah dengan
informasi akuntansi tradisional?
Teknik-teknik yang digunakan dalam pembiayaan standard
tradisional menekankan kinerja keuangan daripada kinerja proses manufaktur.
Teknik-teknik dan konvensi-konvensi yang digunakan dalam proses manufaktur tradisional
tidak mendukung tujuan-tujuan dalam perusahaan yang menerapkan lean
manufacturing. Berikut adalah kekurangan-kekurangan yang paling umum disebutkan
dalam sistem akuntansi standard.
Alokasi biaya tidak
akurat. Asumsi dalam pembiayaan standard adalah bahwa semua biaya tambahan
perlu dialokasikan ke produk dan semua biaya tambahan tersebut secara langsung
terkait dengan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menghasilkan produk.
Konsekwensi dari otomatisasi adalah restrukturisasi pola biaya proses manufaktur.
Gambar 7-19 menunjukkan perubahan hubungan antara pekerja, material, dan biaya
tambahan pada level otomatisasi yang berbeda-beda. Dalam lingkungan manufaktur
tradisional, pekerja adalah komponen yang jauh lebih besar dibandingkan dengan
lingkungan CIM untuk biaya proses manufaktur total. Sebaliknya biaya tambahan
adalah elemen biaya yang jauh lebih signifikan dalam proses manufaktur yang
otomatis. Dengan menerapkan pembiayaan standard akan mengakibatkan distorsi
biaya produk dalam lingkungan manufaktur ramping, yang pada akhirnya
menyebabkan beberapa produk kelihatan lebih mahal dan yang lain kelihatan lebih
murah dibandingkan dengan kenyataannya. Keputusan yang buruk berkaitan dengan penentuan
harga, valuasi, dan profitabilitas bisa saja terjadi.
Mendorong perilaku
yang bertentangan dengan prinsip lean (nonlean behavior). Pembiayaan
standard mendorong perilaku yang ‘nonlean’ dalam pengerjaan. Pengukuran kinerja
utama yang digunakan dalam pembiayaan standard adalah efisiensi individu para
pekerja produksi, pemanfaatan yang efektif terhadap perlengkapan manufaktur,
dan berapa biaya tambahan yang diserap oleh produksi. Selain itu, pembiayaan
standard menyembunyikan pemborosan dalam alokasi biaya tambahan dan menjadi
sulit untuk dideteksi. Untuk meningkatkan ukuran-ukuran kinerja individual para
pekerja, manajemen dan karyawan cenderung untuk menghasilkan tumpukan produksi
yang besar dan membuat inventori. Semangat yang sudah terbangun seperti ini
berlawanan dengan manufaktur ramping (lean manufacturing).
Jeda waktu (time
lag). Data dalam pembiayaan standar
yang digunakan untuk pelaporan terhadap manajemen secara alamiah adalah data
historis. Data yang tertinggal dan tidak real-time dibandingkan dengan berbagai
aktivitas manufaktur adalah berdasarkan asumsi bahwa pengendalian atau kontrol
bisa diterapkan setelah adanya kejadian untuk memperbaiki kesalahan yang
terjadi. Namun demikian, dalam setting ‘lean’, manajer produksi perlu informasi
cepat mengenai penyimpangan yang tidak normal. Para manajer harus tahu secara
real time mengenai mesin atau robot yang rusak. Informasi yang ada setelah
kejadian adalah terlalu kadaluwarsa.
Orientasi keuangan
(financial orientasi). Data akuntansi menggunakan dolar sebagai ukuran
standar untuk membandingkan berbagai item yang sedang dievaluasi. Banyak
keputusan yang terkait dengan fungsi-fungsi produksi atau proses, yang terkait
dengan peningkatan kualitas produk, dan yang terkait dengan penyingkatan waktu
pengiriman, tidak bisa dipenuhi dengan baik oleh informasi keuangan yang
dihasilkan melalui teknik-teknik biaya standard. Memang, memaksakan data-data
tersebut ke dalam ukuran keuangan bisa mendistorsi masalah dan mendorong
keputusan yang buruk.
Link-link terkait:
Comments
Post a Comment